PEKANBARU (BabadNews) - Dalam menghadapi musim hujan, Pemko Pekanbaru menyiapkan dua strategi utama: gotong royong massal pembersihan drainase dan penerapan teknologi sumur resapan. Wakil Walikota Pekanbaru, Markarius Anwar, menyebut program ini akan masuk dalam rancangan APBD 2026.

Dikatakannya, kegiatan ini difokuskan pada pembersihan saluran drainase yang kerap menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air.

"Kita sedang menggalakkan gotong royong membersihkan saluran drainase di lingkungan masing-masing. ASN sekarang juga sudah dijadwalkan bergiliran untuk turun langsung ke lapangan. Ini juga bentuk contoh bagi masyarakat agar ikut bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan," ujar Markarius, Rabu (8/10/2025).

Ia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelancaran sistem drainase. Menurutnya, upaya penanganan banjir akan lebih efektif jika masyarakat berpartisipasi aktif bersama pemerintah.

"Saya pikir melibatkan masyarakat ini juga sangat penting, karena yang akan merasakan dampaknya kan juga kita semua," tambahnya.

Selain kegiatan gotong royong, Markarius mengungkapkan bahwa Pemko Pekanbaru saat ini tengah mempersiapkan penerapan teknologi pengendalian banjir, salah satunya melalui pembangunan sumur resapan di sejumlah titik. Upaya ini akan dilakukan dengan menggandeng pihak lain, termasuk kerja sama dari DKI Jakarta.

"Ya, nanti untuk teknologi sumur resapan kita akan contoh dari DKI. Dalam konsep pengendalian banjir, kerja sama itu sedang kita jajaki," jelasnya.

Markarius menambahkan, program tersebut diharapkan sudah mulai tergambar dalam penyusunan APBD 2026, sehingga bisa segera direalisasikan.

"Mudah-mudahan penyusunan APBD 2026 nanti sudah mengakomodir program-program itu agar bisa lebih cepat dijalankan," katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penanganan banjir merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kota. Untuk sungai-sungai besar, kata Markarius, hal itu menjadi kewenangan nasional dan provinsi, sementara Pemko Pekanbaru fokus pada perbaikan drainase lingkungan.

"Kita harapkan juga dukungan dari provinsi untuk sungai-sungai besar yang ada di Pekanbaru. Kondisinya sekarang sudah banyak pendangkalan, jadi perlu dikeruk lagi. Kalau sungainya tidak lancar, drainase kecil di kota juga ikut tersendat," tutupnya.