www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Inflasi Naik karena Cabai, Pemprov Riau Gelar Operasi Pasar di Pekanbaru dan Kampar
Jumat, 10 Oktober 2025 - 08:56:44 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews)  - Antusias warga terlihat di sejumlah lokasi operasi pasar murah yang digelar Pemprov Riau. Harga cabai merah dijual hanya Rp65 ribu per kilogram, jauh lebih murah dibanding harga di pasar yang tembus Rp110 ribu. Program ini menjadi upaya Gubernur Abdul Wahid menekan inflasi akibat lonjakan harga pangan.

Operasi pasar murah tersebut sebagai komitmen Gubernur Riau Abdul Wahid membantu mengurangi beban masyarakat di saat harga cabai merah melonjak drastis.

Pemprov Riau menyediakan cabai merah sebanyak 1,1 ton, dengan harga jual Rp69 ribu per kilogram (Kg). Tersedia di empat lokasi di Pekanbaru dan satu lokasi di Kabupaten Kampar, pada Kamis (9/10/2025).

Untuk tiga lokasi di Pekanbaru Pemprov Riau menyediakan 800 Kg cabai merah. Kemudian, satu lokasi di Kampar tersedia 300 Kg cabai merah.

Adapun lokasi yang dipilih di Pekanbaru, yakni halaman Diniyah Putri, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi. Lalu, di lapangan bola Jalan Belimbing Kecamatan Marpoyan Damai, halaman Masjid Istiqomah Kecamatan Rumbai.

Kemudian, ada pula di halaman Kantor Industri Pangan Olahan dan Kemasan, Kecamatan Tenayan Raya, dan di Kabupaten Kampar Pasar Inpres Bangkinang.

Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid mengatakan, operasi pasar menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di tengah fluktuasi pasokan. Oleh karena itu pihaknya telah menggencarkan pelaksanaan ke lima titik di dua daerah.

"Operasi pasar ini adalah salah satu langkah  untuk menstabilitaskan harga pasar kita," ujar Gubernur Abdul Wahid di lokasi operasi pasar murah, Jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, Kamis (9/10/2025).

Gubri menjelaskan, inflasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana inflasi itu tetap berada pada level yang wajar dan terkendali.

"Dalam setiap pertumbuhan kalau tidak ada inflasi, juga tidak baik. Tapi kita mau inflasi ini terkendali dalam batas ambang-ambang yang wajar. Karena kalau tidak inflasi pasti tidak ada pertumbuhan," jelasnya.

Gubri menyebut, kondisi kelangkaan cabai merah yang terjadi tidak hanya dirasakan di Riau, tetapi juga hampir seluruh wilayah Sumatera. Faktor tersebutlah yang menjadi kenaikan angka inflasi dari bulan ke bulan pada periode September.

"Maka inflasi itu suatu keniscayaan tetapi dalam posisi terkendali. Karena memang setelah saya cek semua daerah di Sumatera mengalami kelangkaan cabai merah," ungkapnya.

Sebagai langkah inovatif, Abdul Wahid mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk lingkup pendidikan, untuk berpartisipasi dalam program gerakan menanam cabai.

Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya membantu ketersediaan pangan, tetapi juga membentuk budaya mandiri di tengah masyarakat.

"Oleh karena itu bagaimana saya juga membawa semua komponen bekerja sama, termasuk sekolah. Maka saya gerakkan bagaimana menanam cabai di sekolah-sekolah dan kami membagikan bibit cabai," lanjutnya.

Salah satu warga Jalan Belimbing, Pekanbaru, Endang menyampaikan antusias. Ia mengaku mengetahui ada operasi pasar murah dari pesan WhatsApp.

"Harga cabai di sini sangat murah dibandingkan di pasar. Di pasar saya beli 110 ribu rupiah per-kilogram. Alhamdulillah di sini 65 ribu rupiah. Kegiatan ini sangat membantu, kebetulan saya juga punya warteg. Saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau kegiatan ini sangat membantu masyarakat," ujar Endang.

Sementara, warga Pekanbaru lainnya Wati mengaku senang lantaran ada operasi pasar murah. Ia terkejut setelah mengetahui harga cabai yang ditawarkan Rp65 ribu.

"Tadi saya baru lewat lapangan bola, eh ternyata ada pasar murah. Harga cabai merah di sini dijual 65 ribu rupiah per-kilogram. Kalau di pasar 100 ribu rupiah," kata Wati.

Menurut Wati, operasi pasar murah Pemprov Riau sangat membantu warga. Ia ingin kegiatan seperti ini rutin digelar dalam dia pekan sekali.

"Kalau bisa pasar murah ini dilaksanakan dalam dua minggu sekali. Selain itu, ada bahan pangan lainnya, seperti bawang, tomat, dan kebutuhan pokok lainnya," jelasnya.

Berdasarkan pantauan, banyak warga yang mendatangi operasi pasar murah Pemprov Riau. Di lokasi itu tidak hanya menawarkan cabai merah, namun juga menyediakan beras SPHP Rp60.000 rupiah dan Minyakita Rp15.500.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, serta perwakilan Satgas Pangan dari Polda Riau yang juga turut memantau jalannya operasi pasar.




 
Berita Lainnya :
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  • Real Madrid Siap Perlebar Jarak di Puncak, Valencia Datang dengan Misi Kejutan
  • Perkuat Kesiapsiagaan, Brimob Polda Riau Latihan Penanganan Konflik dan Bencana
  • Sabu Disembunyikan di Pembalut, Dua Napi Perempuan Lapas Pekanbaru Diamankan Polisi
  • Kasus Pembunuhan Wanita di Kampar Belum Tuntas, Polres Akan Gelar Perkara Pekan Depan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers