www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Perang Gaza Berakhir, Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata 24 Jam ke Depan
Jumat, 10 Oktober 2025 - 12:00:02 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews)  - Setelah dua tahun perang berdarah, Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata. Perjanjian yang dimediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini menandai berakhirnya konflik Gaza yang menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina dan mengguncang stabilitas Timur Tengah.

Keputusan ini diambil setelah Kabinet Israel menyetujui kesepakatan yang dirancang oleh para mediator, sebagai bagian dari inisiatif Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang 2 tahun di Gaza.

“Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” tulis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di akun X resminya.

Perang berkepanjangan tersebut telah memperburuk isolasi internasional Israel dan mengguncang stabilitas kawasan Timur Tengah, melibatkan Iran, Yaman, dan Lebanon. Konflik ini juga menegangkan hubungan Amerika Serikat dan Israel, dengan Trump mendesak Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan damai.

Kesepakatan ini disambut dengan sukacita oleh warga Israel dan Palestina, dianggap sebagai langkah paling besar menuju berakhirnya perang yang menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina dan menawan puluhan sandera sejak konflik meletus pada Oktober 2023.

Kepala Hamas di pengasingan, Khalil Al-Hayya menyatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Amerika Serikat dan mediator internasional perang benar-benar berakhir.

Menurut juru bicara Pemerintah Israel, gencatan senjata akan berlaku dalam waktu 24 jam, dan setelah itu sandera akan dibebaskan dalam waktu 72 jam. Dari total sandera, 20 orang diyakini masih hidup, sementara 26 lainnya diduga tewas, dan nasib dua orang belum diketahui.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel akan menarik sebagian pasukannya dari Gaza, sedangkan Hamas akan membebaskan semua sandera yang tersisa dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Selain itu, truk-truk bantuan kemanusiaan berisi makanan dan obat-obatan akan diizinkan masuk ke Gaza untuk membantu ratusan ribu warga yang kini hidup dalam tenda-tenda setelah rumah mereka hancur akibat serangan.

Namun, masih ada ketidakpastian mengenai pelaksanaan kesepakatan ini. Sumber Palestina menyebutkan bahwa daftar tahanan yang akan dibebaskan belum difinalisasi, dan pihaknya menuntut pembebasan sejumlah narapidana politik terkemuka.

Sementara itu, Netanyahu menghadapi tekanan dari dalam koalisinya sendiri. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengancam akan menjatuhkan pemerintah jika Hamas tidak dibubarkan, sedangkan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menegaskan bahwa Hamas harus dihancurkan setelah para sandera dipulangkan.

Meski demikian, di Gaza dan Israel, kabar gencatan senjata disambut haru dan sukacita.

“Alhamdulillah, syukur kepada Allah atas berakhirnya pertumpahan darah,” ujar warga Gaza, Abdul Majeed Abd Rabbo.

Di Tel Aviv, keluarga para sandera berkumpul di Lapangan Sandera, menandai harapan baru bagi kembalinya orang-orang yang mereka cintai.

Tanda-tanda penarikan pasukan mulai terlihat di Gaza. Saksi mata di kamp Nusseirat melihat tentara Israel meledakkan pos yang ditinggalkan dan menurunkan derek pengintai, sedangkan di koridor Netzarim, pasukan menembakkan granat asap untuk melindungi pergerakan mundur mereka.

Presiden Trump dijadwalkan mengunjungi kawasan tersebut pada Minggu (12/10/2025) untuk menghadiri upacara penandatanganan gencatan senjata di Mesir. Ketua Knesset Amir Ohana bahkan mengundangnya berpidato di parlemen Israel, sekaligus menjadi pidato pertama oleh presiden AS sejak 2008.

Trump menyebut kesepakatan ini sebagai “langkah pertama menuju perdamaian abadi di Timur Tengah”, dan menuai dukungan luas dari negara-negara Arab maupun Barat. Keberhasilan ini juga dianggap sebagai pencapaian diplomatik besar bagi Trump.

Negara-negara Arab dan Barat kini tengah menyiapkan pasukan penjaga perdamaian internasional serta paket rekonstruksi untuk Gaza setelah pertempuran benar-benar berakhir.

Lebih dari 67.000 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan Israel sejak Oktober 2023, ketika militan Hamas menyerang wilayah Israel dan menawan 251 orang, menandai awal dari perang dua tahun yang kini berpotensi berakhir dengan kesepakatan bersejarah.




 
Berita Lainnya :
  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau, Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
  • DPRD Riau Utamakan Program Masyarakat, Bantuan Vertikal Bisa Ditunda
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  • Real Madrid Siap Perlebar Jarak di Puncak, Valencia Datang dengan Misi Kejutan
  • Perkuat Kesiapsiagaan, Brimob Polda Riau Latihan Penanganan Konflik dan Bencana
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers