Sedang Meliput Berita, Jurnalis Palestina Ditembak Berulang Kali hingga Tewas, Picu Gelombang Kemarahan Warga Gaza
Senin, 13 Oktober 2025 - 15:29:49 WIB
JAKARTA (BabadNews) -- Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas baru saja disepakati. Namun demikian konflik berdarah muncul lagi.
Kali ini, Saleh Aljafarawi, salah satu reporter paling dikenal di Gaza yang jadi korban. Dia tewas ditembak pada Ahad (12/10) di kawasan al-Sabra, Gaza selatan.
Aljafarawi dilaporan menjadi sasaran tembakan dari milisi bersenjata yang diduga berafiliasi dengan otoritas pendudukan Israel. Saat itu, Aljafarawi tengah meliput bentrokan di wilayah tersebut.
Diberitakan, saksi mata melihat, Aljafarawi sempat terpojok sebelum ditembak berulang kali hingga tewas. Gambar tubuhnya yang tergeletak di lokasi kejadian kemudian beredar luas di media sosial, memicu gelombang duka dan kemarahan di Gaza.
Dikabarkan juga, sekitar 60 anggota milisi telah ditangkap dan dibawa ke lokasi aman untuk diinterogasi. Beberapa di antara mereka diduga terlibat dalam pembunuhan warga pengungsi yang kembali ke Gaza City, serta bekerja sama dengan otoritas Israel.
Kematian Aljafarawi terjadi di tengah tahap awal implementasi gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat, yang mencakup penarikan pasukan Israel, pertukaran tahanan, serta pembukaan kembali jalur perbatasan untuk bantuan kemanusiaan.
Namun, bagi banyak warga Gaza, kabar gembira itu kini kembali dibayangi oleh kehilangan sosok yang berani bersuara demi kebenaran.
Media seperti Quds News Network dan Al-Arabi Al-Jadeed melaporkan bahwa Aljafarawi dieksekusi oleh kelompok kolaborator yang didukung Israel. Saat itu, ia tengah mendokumentasikan kehancuran besar di kawasan Sabra, tak lama setelah pasukan Israel mundur dari Gaza City.
Sementara itu, Al-Jazeera mengutip sumber keamanan dari Kementerian Dalam Negeri Gaza yang menyebut bentrokan terjadi antara pasukan keamanan Gaza dan milisi bersenjata yang berafiliasi dengan pendudukan.
Dalam pernyataannya, Kantor Media Pemerintah Gaza mengutuk keras pembunuhan Aljafarawi. Mereka menyebut kematiannya sebagai "konsekuensi langsung dari kebijakan Israel yang terus menargetkan jurnalis Palestina, baik melalui serangan udara maupun milisi proxy."
Ironisnya, beberapa hari sebelum tewas, video dirinya yang tersenyum dan merayakan pengumuman gencatan senjata sempat viral, momen langka di tengah suasana duka berkepanjangan.
Komentar Anda :