Anak SD di Pekanbaru Jadi Korban Jambret saat Berjualan Buah, Polisi Turun Tangan
Rabu, 15 Oktober 2025 - 11:05:06 WIB
PEKANBARU (BabadNews) – Seorang bocah sekolah dasar (SD) di Kota Pekanbaru, Riau, menjadi korban penjambretan saat berjualan buah di pinggir Jalan Parit Indah, Selasa (14/10/2025) sore. Aksi pelaku terekam video dan viral di media sosial, memicu simpati warganet dan perhatian aparat kepolisian.
Video yang memperlihatkan bocah itu menangis tersedu-sedu di pinggir jalan viral di media sosial dan memantik simpati warganet. Dalam video tersebut, ia bercerita dengan suara gemetar bahwa ponselnya dibawa kabur seseorang yang berpura-pura menjadi pembeli.
“Awalnya dia pesan mangga apel dua kilo. Saya taruh HP di dekat jualan, katanya nanti diambil. Pas saya lihat lagi, HP-nya sudah nggak ada,” ucap bocah itu dengan mata sembab, ditenangkan oleh warga sekitar.
Menurut keterangan warga, pelaku datang menggunakan sepeda motor dan tampak ramah. Ia berpura-pura menawar dagangan sambil menunggu korban lengah. Begitu mendapat kesempatan, pelaku langsung kabur sambil membawa ponsel korban.
“Kasihan sekali, anak itu jualan sendirian. HP-nya baru dibelikan orang tuanya minggu lalu,” kata Reni (38), salah satu warga yang pertama kali menolong korban.
Insiden ini langsung menyita perhatian warga sekitar. Banyak di antara mereka yang ikut membantu mencari pelaku dengan melihat rekaman CCTV dari rumah-rumah di sekitar lokasi.
Kapolsek Bukit Raya, Kompol David Ricardo, membenarkan adanya laporan peristiwa penjambretan tersebut. Ia mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini.
“Anggota sudah kami kirim ke lokasi kejadian untuk memeriksa saksi dan mencari rekaman CCTV. Kami juga imbau keluarga korban membuat laporan resmi agar bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya, Selasa malam (14/10/2025).
David menambahkan, pihak kepolisian kini tengah melacak identitas pelaku berdasarkan ciri-ciri kendaraan yang didapat dari saksi di lapangan. “Kami berharap pelaku segera tertangkap. Kepada masyarakat, kami ingatkan agar tetap waspada, terutama ketika beraktivitas di tempat umum,” tegasnya.
Kisah bocah ini menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Di tengah kerasnya kehidupan, semangat anak kecil itu untuk membantu orang tuanya justru direnggut oleh tindakan tak berperikemanusiaan. ***
Komentar Anda :