www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Menjadi Guru Muslim yang Beradab dan Berkah: Teladan dari Imam Al-Ghazali dan Buya Yahya
Sabtu, 18 Oktober 2025 - 10:40:43 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) – Dalam pandangan Islam, profesi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan amanah besar untuk membimbing umat menuju akhlak mulia. Seorang pendidik sejati dituntut tidak hanya berilmu, tetapi juga beradab, tulus, dan menjadi teladan hidup bagi murid-muridnya.

Pandangan ini ditegaskan dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali, yang menyebutkan bahwa seorang guru sejati adalah sosok yang berilmu sekaligus beradab.

Pendidik dituntut memiliki tanggung jawab moral, ketulusan, dan keikhlasan dalam membimbing murid-muridnya.

Imam Al-Ghazali juga menekankan sejumlah adab penting bagi seorang pendidik, di antaranya: bersabar terhadap karakter murid yang beragam, bersikap tawaduk di majelis ilmu, tidak mudah marah, serta mengajar dengan ketenangan dan wibawa.

Guru juga diingatkan agar tidak menjadikan ilmu sebagai alat duniawi, serta mendahulukan ilmu yang bersifat fardhu ‘ain sebelum fardhu kifayah.

“Ilmu tidak akan memberi cahaya tanpa amal dan adab yang benar,” tulis Al-Ghazali dalam kitabnya.

Senada dengan pandangan Imam Al-Ghazali, Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon menegaskan, inti dari menjadi pendidik adalah kebersihan hati dan keikhlasan niat.

“Yang pertama yang diingatkan oleh Imam Nawawi adalah tata hati, niat yang benar,” ujar Buya Yahya.

Menurutnya, guru yang tulus adalah mereka yang terus memperbarui niat dengan doa, terutama pada waktu-waktu mustajab seperti tengah malam.

Ia menyarankan agar setiap pendidik memulai kegiatan mengajar dengan salat dua rakaat, memohon agar proses belajar menjadi amal ibadah, bukan sekadar rutinitas pekerjaan.

“Guru yang mengajar karena Allah akan lebih sabar, lebih lembut, dan lebih berpengaruh terhadap hati murid,” tambahnya.

Selain ketulusan, Buya Yahya menekankan pentingnya ketegasan dalam menegakkan peraturan di lingkungan pendidikan.

“Menegakkan peraturan justru itulah kasih sayang sesungguhnya kepada anak didik,” tegasnya.

Buya menjelaskan bahwa ketegasan bukan berarti kekerasan, melainkan bentuk kasih sayang yang menjaga adab dan wibawa dalam proses pendidikan.

Aturan yang ditegakkan dengan kelembutan dan nasihat akan menumbuhkan rasa hormat dan kedisiplinan.

“Banyak murid baru menyadari arti ketegasan guru setelah mereka dewasa. Guru yang dulu tampak keras justru menjadi yang paling berkesan,” ujarnya.

Dari pandangan Imam Al-Ghazali dan Buya Yahya dapat disimpulkan bahwa guru sejati adalah mereka yang mengajarkan dengan hati, memperbaiki niat, serta menegakkan aturan dengan kasih.

Mereka menjadi cermin hidup bagi muridnya, bukan hanya dari kata-kata, tetapi juga dari sikap dan perbuatan.

Menjadi pendidik dalam Islam berarti menanamkan nilai adab sebelum ilmu, menumbuhkan ketakwaan sebelum kecerdasan, dan memberi keteladanan sebelum memberi pelajaran.




 
Berita Lainnya :
  • Pertamina Hulu Rokan Andalkan AI dan Program OPTIMUS untuk Tekan Biaya Produksi Migas
  • Waspadai Musim Hujan, Pemko Pekanbaru Siagakan Personel dan Perkuat Drainase Rumbai
  • Kelompok Misterius Panen Sawit Warga di Kota Lama, Mengaku dari PT Agrinas Palma Nusantara
  • Kembali Dilatih Aji Santoso, PSPS Siap Hadapi Sumsel United di Kandang Sendiri
  • Kedatangan Bahlil Tertunda, Nasib Musda Golkar Riau Masih Menggantung
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers