Dana Besar Danantara Masuk ke Pasar Modal, BEI: Efeknya Akan Sangat Positif
Sabtu, 18 Oktober 2025 - 15:00:19 WIB
JAKARTA (BabadNews) – Masuknya dana besar Danantara ke pasar modal dalam negeri disambut positif oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kehadiran lembaga investasi negara tersebut disebut bakal menjadi katalis penting bagi penguatan likuiditas dan memperluas basis investor domestik.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan masuknya investasi Danantara akan menjadi katalis positif, terutama bagi investor ritel yang selama ini menjadi penggerak utama transaksi harian di bursa.
“Kami menyambut positif langkah Danantara. Ini kabar baik bagi pasar modal Indonesia karena kehadiran dana besar ini bisa memberi efek pengganda, terutama bagi investor ritel,” ujarnya di sela acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, Jumat (17/10/2025).
Jeffrey menegaskan, BEI akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar instrumen dan kebijakan pasar tetap selaras dengan kebutuhan investor institusional besar seperti Danantara. “Kami akan adaptif dan memastikan regulasi bisa mendukung masuknya investasi jangka panjang,” jelasnya.
Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyampaikan pihaknya berencana mengalokasikan hingga 80 persen dana investasinya di pasar modal dalam negeri. Menurutnya, langkah itu merupakan bagian dari strategi memperkuat stabilitas ekonomi melalui peningkatan likuiditas bursa.
“Kita ingin fokus di pasar publik, tapi untuk itu dibutuhkan likuiditas yang lebih besar. Saat ini nilai transaksi harian kita sekitar 1 miliar dolar AS, idealnya bisa naik ke 5–8 miliar dolar AS per hari,” ujar Pandu.
Jeffrey menilai pandangan Pandu sejalan dengan arah pengembangan BEI ke depan. “Apa yang disampaikan Pak Pandu sangat jelas dan mendukung penguatan bursa, baik dari sisi penawaran maupun permintaan,” katanya.
Masuknya Danantara ke pasar modal diharapkan tidak hanya meningkatkan volume transaksi, tetapi juga memperluas basis investor domestik dan memperkuat persepsi global terhadap daya tarik pasar saham Indonesia.
“Kalau ekosistem pasar makin dalam, investor asing juga akan lebih percaya untuk menanamkan modalnya di sini,” tambah Jeffrey. ***
Komentar Anda :