www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Afni Zulkifli Ungkap Siak Kehilangan Rp100 Miliar Setiap Tahun Akibat Padi Basah Dijual ke Luar
Sabtu, 25 Oktober 2025 - 11:31:42 WIB
TERKAIT:
   
 

SIAK (BabadNews)  – Pemerintah Kabupaten Siak tengah menyoroti praktik penjualan padi basah ke luar daerah yang merugikan daerah hingga Rp100 miliar per tahun. Bupati Afni Zulkifli menegaskan, jika padi hasil panen diolah di dalam daerah, potensi ekonomi tersebut dapat dinikmati langsung oleh masyarakat petani Siak.

Menurut Afni, kondisi ini membuat nilai tambah dari hasil pertanian Siak justru dinikmati oleh pengusaha luar, sementara petani lokal belum sepenuhnya merasakan kesejahteraan.

Afni juga menyebutkan bahwa menjual padi basah ke tengkulak luar, terutama ke wilayah seperti Sumatera Utara memang lebih menguntungkan bagi petani karena harga yang ditawarkan sedikit lebih tinggi. Namun, dalam jangka panjang, situasi ini justru merugikan perekonomian daerah.

“Petani kita menjual gabah dengan harga sekitar Rp6.500 per kilogram, sementara setelah diolah menjadi beras oleh pengusaha luar, harganya bisa mencapai Rp12.000 per kilo. Artinya, nilai tambah dari hasil pertanian tidak kembali ke masyarakat Siak, tapi keluar daerah,” ujar Afni.

Menurutnya, jika seluruh hasil panen padi diolah di Siak sendiri, baik melalui unit pengeringan maupun penggilingan yang dimiliki daerah, maka perputaran uang bisa bertahan di masyarakat. Dari perhitungan pemerintah daerah, potensi nilai ekonomi yang hilang mencapai Rp100 miliar setiap tahun.

“Kami sudah pernah menghitung, jika gabah basah dijual keluar dan dibandingkan dengan jika kita olah sendiri menjadi beras, selisih nilai tambahnya bisa mencapai Rp100 miliar per tahun. Ini angka yang besar dan sayang kalau terus dibiarkan,” tegas Bupati Afni.

Ia juga menambahkan, pemerintah Kabupaten Siak tengah menyusun langkah untuk memperkuat sektor pertanian.

"Kita ingin petani lebih sejahtera. Kalau rantai produksinya dikuasai daerah, mulai dari tanam, panen, pengeringan, sampai jadi beras siap jual, maka keuntungan berlipat bisa dirasakan masyarakat kita sendiri,” ujar Afni.

Bupati juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha untuk mencari formula terbaik agar sektor pertanian di Siak semakin maju dan berdaya saing.

“Kedepan, kita akan duduk bersama petani, pakar pertanian, dinas terkait untuk mencari solusi agar pertanian di Siak semakin baik. Kita ingin petani tidak hanya menjadi penghasil gabah, tetapi juga pelaku utama dalam rantai produksi pangan yang menguntungkan,” tutupnya.

Terpisah, Rizal (28), seorang petani di Kecamatan Bungaraya, membenarkan bahwa mayoritas petani memang lebih memilih menjual padi basah ke tengkulak luar daerah karena harga yang ditawarkan lebih tinggi dibanding pengusaha lokal.

“Biasanya tengkulak dari luar berani membeli gabah basah lebih mahal, jadi petani banyak yang langsung menjual ke mereka. Tapi kalau pemerintah bisa bantu menyediakan tempat pengeringan dan penggilingan di sini, tentu kami lebih senang menjual di daerah sendiri,” ujar Rizal.

Ia mendukung langkah pemerintah daerah yang berupaya memperkuat sektor pertanian. Menurutnya, jika petani bisa mengolah hasil panen hingga menjadi beras siap jual, kesejahteraan petani pasti meningkat.

“Kalau di Siak sudah ada pabrik beras yang menampung hasil panen kami, kami tidak perlu lagi jual ke luar. Harga bisa lebih bagus dan hasilnya juga cepat diterima. Kami sangat mendukung program Bupati untuk memajukan pertanian di Siak,” tambah Rizal.




 
Berita Lainnya :
  • Banyak THL Tak Aktif, Kinerja Bapenda Pekanbaru Disorot
  • Agung Nugroho Ajak Kader Demokrat Riau Dukung Program Pemerintah
  • Band Kotak dan Rayola Siap Guncang Pesta Rakyat HUT ke-26 Rokan Hulu Malam Ini
  • Uji Coba Timnas Indonesia U-17 vs Paraguay Malam Ini, Ajang Pemanasan Menuju Piala Dunia
  • DPRD Riau Bentuk Dua Pansus Baru, Soroti Plasma Perkebunan dan Pendapatan Daerah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers