Buaya Raksasa 5,7 Meter Bikin Heboh Warga Tembilahan, Masih Dirawat di DPKP Inhil
Kamis, 06 November 2025 - 11:46:11 WIB
TEMBILAHAN (BabadNews) — Seekor buaya muara berukuran 5,7 meter dengan berat 585 kilogram membuat heboh warga Tembilahan. Buaya tangkapan warga Sungai Undan ini kini masih dirawat intensif di DPKP Inhil akibat luka di tubuhnya.
Sebelumnya, buaya dengan nama latin crocodylus porosus itu mengalami luka di sekujur tubuh setelah ditangkap warga setempat menggunakan tali.
Bahkan tak sedikit masyarakat di Tembilahan yang penasaran dengan buaya berukuran besar tersebut. Sehingga mereka berbondong-bondong datang ke DPKP Inhil.
Sejak kedatangan buaya ini, masyarakat silih berganti menyaksikan hewan predator tersebut. ’’Kami penasaran, dari video yang kami lihat sepertinya buayanya besar. Makanya kami ke sini,’’ kata salah satu masyarakat bernama Yanda.
Di tempat yang sama, Kepala DPKP Inhil Junaidi Ismail mengatakan saat ini pihaknya juga telah berhasil melakukan pengukuran buaya besar tersebut.
Pengukuran terbaru menunjukkan panjang buaya mencapai 5,7 meter, sementara hasil penimbangan menunjukkan berat mencapai 585 kilogram.
Proses pengukuran dan penimbangan dilakukan dengan melibatkan beberapa petugas, termasuk bantuan dari Dinas Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang turut hadir di lokasi.
‘’Setelah mendapatkan hasilnya, kita akan berkoordinasi dengan pihak KKP dan instansi terkait untuk menentukan langkah selanjutnya,’’ tambahnya.
Junaidi menyebutkan, kondisi buaya muara tersebut masih memerlukan perawatan intensif, terutama karena ada bagian tubuh yang belum pulih sepenuhnya.
‘’Beberapa otot dan pergelangan kakinya belum bergerak sempurna. Selain itu, terdapat luka dan lecet di bagian perut dan tubuh buaya yang perlu dipulihkan,’’ jelasnya.
Untuk sementara waktu, lanjut Junaidi, buaya tersebut dirawat di kandang penangkaran milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Inhil di Tembilahan.
’’Setelah kondisi fisiknya membaik, buaya raksasa ini rencananya akan dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya, berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Laut dan Pesisir Padang serta Loka KKP Pekanbaru,’’ tutup Junaidi.(ali/*2)
Komentar Anda :