www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Seorang Wanita Inggris Menderita Kondisi Langka Sakit Kepala Jika Mendengar Suara
Jumat, 01 Maret 2024 - 08:46:22 WIB
TERKAIT:
   
 

(BABADNEWS) - Seorang wanita Inggris menderita kondisi langka yang dikenal sebagai hyperacusis. Pada kondisi ini, telinga seseorang akan terasa sakit mendengar suara dari lingkungan sekitar.

Meskipun suara yang dikeluarkan kecil, tapi seseorang yang menderita hyperacusis akan tetap merasakan ada suara keras yang masuk.

Bahkan, ia kini tak bisa lagi mendengarkan suara anak-anak dan teman-teman lantaran itu bisa sangat menyakitkan.

Sekitar 18 bulan yang lalu, Karen Cook bekerja sebagai awak kabin dan menjalani kehidupan normal bersama suami dan kedua putranya, dikutip dari laman Oddity Central, Kamis (29/2/2024).

Kini, suara apapun yang terdengar menjadi siksaan baginya. Suara-suara orang yang dicintai, mengobrol dengan teman, atau mendengarkan musik favoritnya menyebabkan sakit kepala yang tak tertahankan. Untuk menyelamatkan diri, ia mulai mengasingkan diri .

“Seperti ada yang menuangkan lahar panas ke telinga saya dan kepala saya terbakar, seluruh kepala saya sakit, terutama di mata saya,” kata Karen.

“Ini seperti migrain, seperti Anda ingin membuka kepala untuk menghilangkan tekanan tersebut.”

Sejak pertama kali didiagnosis mengidap penyakit langka hiperakusis, Karen telah berusaha menyembuhkan, atau setidaknya mengendalikan gejalanya, namun keadaannya malah semakin memburuk.

Dia sekarang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan, karena dia tidak dapat menangani semua kebisingan dari dunia luar, dan ketika dia sendirian di rumah, dia memakai penutup telinga dan pemblokir kebisingan untuk melindungi dirinya sendiri.

Momen Natal Tak Bisa Berada di dekat Anak

Pada perayaan Natal, putra-putranya yang berusia 7 dan 11 tahun dengan gembira membuka hadiah. Tapi ia berada di kamar sebelah mengawasi mereka dari balik jendela, karena dia tidak tahan mendengarkan suara keras dan tawa mereka.

“Sesuatu yang indah seperti tawa anak-anak kini bagai siksaan bagi saya,” kata perempuan berusia 49 tahun itu.

“Saya akan duduk dan melihat mereka melalui jendela sambil membuka hadiah Natal karena terlalu berisik bagi saya untuk berada di dalam ruangan yang sama dan mereka akan naik ke jendela dan menunjukkannya kepada saya.”

Karen dari Southport, di barat laut Inggris dulunya sangat aktif dan suka beraktivitas di luar ruangan, namun kini prioritas utamanya adalah melindungi dirinya dari rasa sakit fisik yang disebabkan oleh suara.

Hidupnya telah berubah total dan satu-satunya hal yang membuatnya bertahan adalah anak-anaknya.

Dia bertekad untuk berjuang dan berharap menemukan cara untuk mengatasi kondisi berbahaya ini, namun sejauh ini tidak ada yang berhasil.

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Syafruddin Iput Desak Solusi Permanen Atasi Banjir di Kecamatan Bangko
  • Wali Kota Pekanbaru: Pemerintah Siap Dukung Pekanbaru FC dari Fasilitas hingga Anggaran
  • Fenomena Supermoon Beaver 2025, Paling Terang Sepanjang Tahun, Terjadi 5 November
  • Harga Cabai, Ayam, dan Telur Naik, Inflasi Riau Hampir 5 Persen
  • Pelaku Pencabulan di Pelalawan Ditangkap Setelah Buron, Korban Ternyata Keponakan Sendiri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers