www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Pabrik Minyak Makan Merah Pertama di Indonesia, APKASINDO: Solusi Sejahterakan Petani Sawit
Selasa, 02 April 2024 - 19:20:16 WIB
TERKAIT:
   
 

babadnews.com PEKANBARU - Presiden Jokowi meresmikan parbrik pertama di dunia yang mengkhususkan diri dalam produksi minyak makan merah (M3) pada Kamis (14/3/2024) lalu. Langkah ini disambut hangat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), yang melihatnya sebagai keuntungan bagi petani sawit di Indonesia.

Ketua Umum APKASINDO, Dr Gulat ME Manurung, menekankan bahwa investasi ini memberikan nilai tambah yang signifikan dengan biaya yang sangat tak sampai Rp 20 miliar. Lebih lanjut, pabrik M3 memungkinkan petani untuk langsung menjual hasil panen mereka melalui koperasi, mengurangi ketergantungan pada pabrik besar.

"Investasi Pabrik minyak makan merah ini tidak sampai Rp 20 miliar karena itulah sangat kompetitif. Selain itu, petani melalui koperasi dapat langsung jualan hasil panennya," ujar Doktor Lingkungan Universitas Riau (Unri) ini.

Gulat juga menyoroti manfaat ekonomi dan nutrisi dari minyak makan merah, yang tidak hanya lebih hemat dalam pengangkutan, tetapi juga kaya akan provitamin dan gizi esensial, sesuai dengan upaya pemerintah dalam program anti-stunting.

Dengan resminya pabrik M3, petani sawit Indonesia diangkat sebagai tuan rumah dalam industri ini, sebuah langkah penting dari status mereka sebelumnya sebagai "tamu" yang terpinggirkan.

Pendirian pabrik ini juga sejalan dengan upaya global dalam mencegah gizi buruk dan stunting, dengan kandungan vitamin A dan E yang tinggi dalam minyak makan merah. Gulat menegaskan bahwa hal ini merupakan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia dan dunia dalam menangani masalah gizi.

"Pabrik M3 harus dijadikan momen bersejarah bagi petani sawit Indonesia. Pabrik ini akan menempatkan petani sebagai tuan rumah di industri sawit Indonesia, selama ini hanya sebagai tamu, itupun sebatas tim hore penggembira," ujarnya.

“Selain itu, negara tidak perlu repot lagi memikirkan migor (minyak goreng) rakyat karena bisa disediakan pabrik M3, paling tidak untuk kebutuhan menengah kebawah. Yang pasti M3 itu sangat kaya provitamin dan gizi lainnya yang mana tidak didapatkan pada migor konvensional," sambungnya.

Diharapkan, dengan peresmian pabrik M3 ini, setiap perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh koperasi dapat dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah sebagai bagian integral dari infrastrukturnya. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk memastikan kesejahteraan petani dan ketersediaan minyak goreng sehat dengan harga terjangkau untuk masyarakat.

"Peresmian Pabrik Minyak Makan Merah ini menjadi tonggak sejarah dalam industri sawit Indonesia, menandai langkah maju dalam hilirisasi dan pemberdayaan petani, serta kontribusi nyata dalam upaya global untuk mengatasi masalah gizi.
Pendirian pabrik minyak makan merah ini merupakan kontribusi besar dari pemerintah Jokowi kepada bangsa Indonesia dan dunia dalam upaya penyelesaian masalah gizi,” urainya.

Gulat berharap Kementerian Pertanian dapat bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM sesuai arahan Presiden Jokowi untuk dapat memajukan petani sawit melalui hilirisasi dengan menggunakan dana yang tersedia di BPDPKS.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam acara peresmian Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau, di Deli Serdang, Sumut, mengatakan, Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau ini menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi produk baru minyak makan merah, dan merupakan satu dari tiga pilot project Minyak Makan Merah yang bekerja sama dengan PTPN.

“Selain tiga pilot project tersebut, saat ini kami juga sedang menyiapkan Skema Mandiri dari Koperasi Petani Sawit Rakyat di sejumlah lokasi, seperti di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan; Kabupaten Pelalawan, Riau; Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat; serta provinsi lainnya untuk mereplikasi Pabrik Minyak Makan Merah di Pagar Merbau ini,” kata Menteri Teten.

Dalam acara peresmian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, Menteri Teten berharap, ke depan setiap 1.000 hektare perkebunan sawit yang dikelola oleh koperasi harus dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah sebagai infrastruktur pelengkapnya.

sumber : halloriau




 
Berita Lainnya :
  • Viral di Medsos Ada Oknum Kepolisian yang Kerap Lakukan Penipuan Terhadap Masyarakat
  • Pria di Kuansing Nekat Curi Sawit 1,3 Ton Milik PT Karaya Tama Bakti Mulia
  • Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS pada Perdagangan Pagi ini Menguat
  • Pilkada Serentak 2024 Semakin Menarik Dengan Munculnya Sejumlah Anggota Legislatif
  • KPU Meranti Belum Gelar Pleno Penetapan Dewan Terpilih, Karena Ada Gugatan yang Dilayangkan ke MK
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    8 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
    9 Ayat Cahyadi : Rencana Belajar Tatap Muka Tunggu Arahan Kemendikbud
    10 Putus Mata Rantai Covid-19,
    Tiga Pilar Kelurahan Bencah Lesung Semprot Disinfektan Pemukiman Warga RT 02 RW 01
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers