JAKARTA (BABADNEWS) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan tidak lolos ke Senayan karena perolehan suaranya tidak memenuhi ambang batas (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Dalam Pemilu 2024, partai berlambang Kakbah itu hanya memperoleh 5,7 juta suara atau 3,8 persen.

Gagalnya PPP memenuhi ambang batas parlemen membuat jajaran partai tersebut meradang. DPC PPP Surakarta menuntut pelaksanaan Muktamar Luar Biasa.

Sekretaris Majelis Pakar DPC PPP Kabupaten Surakarta Johan Syafaat menilai Plt Ketua Umum PPP Mardiono tidak serius mengurus partai.

Menurut dia, Mardiono tidak mampu membaca situasi politik yang berakibat pada perolehan suara PPP sangat terburuk dalam sejarah Pemilu di Indonesia.

Kegagalan meloloskan PPP melalui MK menambah bukti bahwa Mardiono tidak serius memperjuangkan PPP untuk lolos. "Gugatan ke MK tidak didampingi pengacara yang profesional. Terkesan main-main," tambah Johan Syafaat.

"Ukuran kegagalan Mardiono sudah jelas. Minim strategi, tidak peka membaca situasi dan perkembangan politik. Kami kader akar rumput sangat kecewa dengan hasil itu. Mardiono harus mundur," tegasnya.

Sumber: Riaupos.com