Konsumen Indonesia Optimistis Ekonomi Meningkat
Sabtu, 25 Mei 2024 - 15:16:17 WIB
JAKARTA (BABADNEWS) - Survei Bank Indonesia (BI) pada April 2024 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang berada di posisi 127,7. Lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 123,8.
‘’Menguatnya keyakinan konsumen pada April 2024 didorong keyakinan konsumen, baik terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap kondisi ke depan, yang meningkat,’’ ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat (24/5).
Keyakinan tertinggi tercatat pada kelompok pengeluaran Rp3,1 juta sampai Rp4 juta per bulan. Secara spasial, IKK meningkat paling signifikan di Kota Surabaya. Kemudian diikuti Bandar Lampung dan Pontianak.
Indeks ekonomi saat ini turut mendorong kenaikan IKK yang berada di level 119,4. Naik dari 113,8 pada bulan sebelumnya. Itu seiring dengan meningkatnya penghasilan dan lapangan kerja di masyarakat.
Terpisah, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyatakan, tingkat konsumsi rumah tangga masih tumbuh positif dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Mandiri Spending Index selama kuartal I 2024 meningkat ke level 206,7. Lebih tinggi daripada level 199,1 di kuartal IV 2023. Secara umum belanja selama periode Ramadan dan Idulfitri 2024 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2023.
Pasca-Idulfitri, belanja masyarakat memasuki periode normalisasi yang diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Mei. Meski demikian, belanja di sejumlah daerah masih menunjukkan kenaikan seperti di Bali dan Nusa Tenggara.
‘’Berdasar kategori belanja, belanja consumer goods melambat lebih dalam dibandingkan kelompok lain, terutama pada subkelompok belanja kebutuhan sehari-hari dan yang terkait fashion,’’ ungkap Asmo.
Sektor pengolahan yang merupakan sektor dengan proporsi terbesar di ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,13 persen year-on-year (YoY) pada kuartal I 2024. Sektor industri manufaktur yang tumbuh tinggi adalah sektor yang terkait dengan program hilirisasi seperti industri pengolahan logam dasar. Begitu pula industri yang berorientasi pasar domestik misalnya, kimia, farmasi, makanan, dan minuman.
‘’Sedangkan, sektor industri manufaktur yang berorientasi ekspor mengalami tekanan, seperti produk tekstil dan furnitur,’’ bebernya.
Menurut Asmo, ekonomi Indonesia diperkirakan masih cukup resilien menghadapi gejolak global. Berakhirnya rangkaian tahapan pemilu akan mendorong keyakinan pelaku ekonomi untuk melakukan ekspansi. Selain itu, segera dimulainya tahapan pilkada dapat memberikan dorongan terhadap pertumbuhan konsumsi. ‘’Proyeksi Bank Mandiri, ekonomi Indonesia masih akan mencatat pertumbuhan yang sehat 5,06 persen pada 2024,’’ jelasnya.(han/dio/jpg)
Sumber: Riaupos.com
Komentar Anda :