www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Kanker Usus Besar, Kanker yang Sering Tidak Disadari
Sabtu, 01 Juni 2024 - 14:49:34 WIB
TERKAIT:
   
 

(BABADNEWS) - Kanker Usus Besar (Kolorektal) adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau rektum. Ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di seluruh dunia. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan kematian. Risiko Kanker Usus Besar meningkat seiring bertambahnya usia.

Sebagian besar kasus menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Gejala umumnya termasuk diare, sembelit, darah pada tinja, sakit perut, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, kelelahan, dan kadar zat besi yang rendah. Banyak orang tidak menunjukkan gejala pada tahap awal penyakit ini.

Risiko Kanker Usus Besar dapat dikurangi dengan mengonsumsi makanan sehat, tetap aktif secara fisik, tidak merokok, dan membatasi alkohol. Pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini.

Kanker Usus Besar adalah penyebab utama kedua kematian terkait kanker di seluruh dunia. Pada tahun 2020, diperkirakan lebih dari 1,9 juta kasus baru Kanker Usus Besar dan lebih dari 930.000 kematian akibat Kanker Usus Besar terjadi di seluruh dunia. Variasi geografis yang besar dalam angka kejadian dan kematian diamati.

Angka kejadian tertinggi terjadi di Eropa, Australia, dan Selandia Baru, sedangkan angka kematian tertinggi terjadi di Eropa Timur. Pada tahun 2040 beban Kanker Usus Besar akan meningkat menjadi 3,2 juta kasus baru per tahun (meningkat 63 persen) dan 1,6 juta kematian per tahun (meningkat 73 persen).

Tingkat kejadian Kanker Usus Besar telah menurun di negara-negara berpenghasilan tinggi, sebagian besar disebabkan oleh program skrining yang efektif. Prognosis (prediksi kondisi medis) Kanker Usus Besar bervariasi tergantung pada stadium saat diagnosis.

Kanker stadium awal memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan kanker stadium lanjut. Diagnosis yang tepat waktu, pengobatan yang tepat, dan perawatan tindak lanjut yang teratur penting untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan kualitas hidup.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkenaKanker Usus Besar meliputi:
- Usia: risiko terkena Kanker Usus Besar meningkat seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus terjadi pada individu berusia di atas 50 tahun.
- Riwayat Keluarga: riwayat keluarga dengan Kanker Usus Besar atau kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Lynch dan familial adenomatous polyposis (FAP), dapat meningkatkan risiko.

- Riwayat Pribadi: individu yang pernah menderita Kanker Usus Besar sebelumnya atau jenis polip tertentu memiliki risiko lebih tinggi.

- Faktor Gaya Hidup: pilihan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi daging olahan dan rendah buah-buahan dan sayur-sayuran, perilaku kurang gerak, obesitas, merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, dapat meningkatkan risiko.

Kanker Usus Besar seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Pemeriksaan rutin penting untuk mengetahui penyakit ini sejak dini dan memulai pengobatan.

Gejala umum meliputi
- Perubahan kebiasaan buang air besar seperti diare, sembelit, atau penyempitan tinja darah dalam tinja (pendarahan dubur), berwarna merah terang atau gelap dan seperti tar.
- Kram perut, nyeri atau kembung yang tidak kunjung hilang.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan secara tiba-tiba dan menurunkan berat badan tanpa berusaha.
- Merasa lelah terus-menerus dan kurang energi, meski sudah istirahat cukup.
- Anemia defisiensi besi akibat perdarahan kronis, menyebabkan kelelahan, kelemahan dan pucat.

 Perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah Kanker Usus Besar meliputi :
- Makan makanan sehat yang kaya buah-buahan dan sayuran.
- Tidak merokok tembakau.
- Menjaga gaya hidup aktif.
- Membatasi konsumsi alkohol.
- Menghindari paparan faktor risiko lingkungan.
- Orang yang mencurigai dirinya menderita Kanker Usus Besar harus segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Skrining rutin untuk Kanker Usus Besar (pencegahan sekunder) adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini.Perawatan lebih mungkin diperlukan untuk menyembuhkan penyakit pada tahap awal. Penelitian telah menunjukkan bahwa skrining dapat mengurangi kejadian dan kematian Kanker Usus Besar melalui deteksi dini dan penghapusan pertumbuhan prakanker.

Tes Berbasis Tinja adalah metode pemeriksaan non-invasif (tanpa pembedahan) yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan Kanker Usus Besar atau polip prakanker pada tinja. Jenis Tes Berbasis Tinja yang umum adalah tes darah okultisme tinja (FOBT).

FOBT mendeteksi darah tersembunyi di tinja, yang bisa menjadi indikator Kanker Usus Besar atau polip. Ini melibatkan pengumpulan sampel kecil tinja dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dianalisis. Jika darah atau temuan abnormal terdeteksi pada tinja, prosedur diagnostik lebih lanjut, seperti kolonoskopi, biasanya disarankan untuk memastikan adanya Kanker Usus Besar atau polip.

Tes berbasis tinja mudah dilakukan, non-invasif (tanpa pembedahan), dan efektif dalam mendeteksi Kanker Usus Besar pada tahap awal atau mengidentifikasi polip prakanker. Individu dengan riwayat keluarga Kanker Usus Besar atau kondisi genetik tertentu dapat memperoleh manfaat dari konseling genetik dan pengujian genetik untuk menilai risiko mereka dan menentukan tindakan skrining yang tepat.

Metode diagnosis Kanker Usus Besar meliputi pemeriksaan fisik, pencitraan (seperti USG perut, scan tomografi komputer, dan pencitraan resonansi magnetik), pemeriksaan bagian dalam usus besar menggunakan kolonoskopi atau sigmoidoskopi, pengambilan sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan histopatologi, dan pengujian molekuler untuk mengidentifikasi mutasi genetik atau biomarker tertentu untuk memandu pilihan pengobatan terbaik.

Pengobatan untuk Kanker Usus Besar didasarkan pada jenis dan perkembangan kanker serta riwayat kesehatan orang tersebut. Deteksi dini Kanker Usus Besar dapat memberikan pengobatan dan hasil yang lebih baik.

Tatalaksana penanganan Kanker Usus Besar meliputi :
- Operasi.
- Radioterapi (pengobatan menggunakan teknologi radiasi).
- Kemoterapi (pengobatan menggunakan obat-obatan).
- Terapi yang ditargetkan.
- Imunoterapi (pengobatan dengan mengaktifkan atau menekan sistem imun).

Pembedahan sering kali dilakukan pada tahap awal kanker jika tumor belum menyebar ke area lain di tubuh. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat membantu mengecilkan tumor. Dokter dari beberapa disiplin ilmu seringkali bekerja sama untuk memberikan pengobatan dan perawatan terhadap penderita Kanker Usus Besar.

Perawatan suportif penting bagi penderita Kanker Usus Besar. Hal ini bertujuan untuk mengelola gejala, meredakan nyeri, dan memberikan dukungan emosional. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita Kanker Usus Besar dan keluarganya.***


Sumber: Riaupos.com




 
Berita Lainnya :
  • Syafruddin Iput Desak Solusi Permanen Atasi Banjir di Kecamatan Bangko
  • Wali Kota Pekanbaru: Pemerintah Siap Dukung Pekanbaru FC dari Fasilitas hingga Anggaran
  • Fenomena Supermoon Beaver 2025, Paling Terang Sepanjang Tahun, Terjadi 5 November
  • Harga Cabai, Ayam, dan Telur Naik, Inflasi Riau Hampir 5 Persen
  • Pelaku Pencabulan di Pelalawan Ditangkap Setelah Buron, Korban Ternyata Keponakan Sendiri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers