Ajak Dunia Jurnalistik Lebih Kritis dan Konservatif
  Kamis, 06 Juni 2024 - 15:35:29 WIB
 
  
  
    
      
PEKANBARU (BABADNEWS) – Wildlife Journalism Competition (WJC), Fikom Universitas Padjajaran (Unpad) bersama FISIP Universitas Riau (UR) hadirkan bibit-bibit jurnalis lingkungan, puluhan mahasiswa pers kampus yang ada di Pekanbaru, Riau, belum lama ini.
Kompetisi yang telah berlangsung sejak April 2024 ini mengajak mahasiswa maupun mahasiswa pers seluruh Indonesia untuk belajar menciptakan karya jurnalistik yang lebih kritis dan konservatif mengenai alam liar dan satwanya, baik yang dilindungi maupun tidak, dalam bentuk feature, photo story, dan video dokumenter.
Peneliti Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Unpad, Herlina Agustin yang juga merupakan project officer dan salah satu pemateri di rangkaian kegiatan ini menjelaskan bahwa betapa besarnya kekuatan dunia jurnalistik.
“Jurnalistik punya kekuatan besar untuk menunjukkan pada khalayak tentang bagaimana konservasi kita, perlu pengamatan yang lebih dalam, jangan hanya memberitakan peristiwanya saja tetapi, juga akar masalahnya, dan kita harapkan mahasiswa pers kampus ini punya kaidah itu,” ujarnya.
Kompetisi dan workshop jurnalistik yang berlangsung di Ruang Siak Sri Indrapura, lantai 4 Gedung Rektorat UR ini menggandeng Penyuluh Kehutanan Muda BBKSDA Riau, Tommy Steven Parulian Sinambela, Analist Goverment Relation Pertamina NRE, Arief Mulizar, National Technical Advisor for One Healt and Emergency Response FAO ECTAD Indonesia, Andri Jatikusumah, dan Peneliti Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Unpad, Herlina Agustin sebagai pemateri ahli dengan tema ‘Interaksi Negatif Manusia dan Satwa dari Sudut Pandang Jurnalisme Lingkungan’.
Kegiatan yang juga berkolaborasi dengan Garda Animalia, media spesialis satwa liar tersebut telah terselenggara di tiga kabupaten/ kota di Indonesia termasuk Riau, dan ada empat kabupaten/ kota lagi yang akan disambangi.
Azizul Rahman, salah satu alumni Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) dan peneliti Pusat Studi Fikom Unpad mengatakan, pemilihan Provinsi Riau lantaran melihat track record hutan alam di Riau yang mengalami deforestasi terbesar di Indonesia. “Ini tentunya gak hanya merugikan iklim tetapi juga satwa kita,” tambahnya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UR pun turut merasa senang atas sambangan dari pihak Fikom Unpad yang membawa semangat positif terhadap jurnalisme dalam bidang konservasi. “Semoga ini terus berlanjut dan memberi banyak faedah,” ungkap Peter Yohansen Sipahutar selaku ketua pelaksana.
Sumber: Riaupos.com
	
    
    
	
	
Komentar Anda :