www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Kenapa Penggunaan Garam Sehari-hari Perlu Dibatasi?
Jumat, 02 Agustus 2024 - 08:59:57 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Penggunaan garam sehari-hari, baik dalam masakan atau pun makanan sudah dalam bentuk jadi, terkadang memang kurang bisa dikontrol dengan ketat dan tepat.

Padahal konsumsi garam dalam asupan harian setiap orang perlu dibatasi. Jika melebihi batas bisa memicu terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Jika asupan garam alias natrium itu tinggi, maka akan terjadi peningkatan kadar natrium di darah.

Untuk mengurangi kadar natrium, terjadi peningkatan asupan air ke pembuluh darah. Peningkatan volume darah inilah yang akhirnya membuat organ jantung jadi bekerja memompa darah dengan lebih kuat. Sampai akhirnya bisa memicu terjadinya komplikasi.

Diungkap Tria Anggita, Nutrition and Education PT Ajinomoto Indonesia, menurut catatan Jurnal Gizi Indonesia 2016, ternyata 73 persen asupan natrium masyarakat Indonesia itu justru dari proses memasak di rumah.

“Rata-rata masyarakat Indonesia memiliki asupan garam melebihi (yang) rekomendasi, yang direkomendasi itu kurang 5 gram per hari atau sama dengan 1 sendok teh per hari,” jelas Tria, kala ditemui dalam acara GEMBIRA (Gerakan Memasak Bergizi) di Karawang, baru-baru ini.

Lantas bagaimana tips untuk lebih bijak dalam penggunaan garam dalam asupan makan sehari-hari? Penerapan bijak garam, bisa dilakukan pertama dengan mengurangi konsumsi garam dalam masakan yang dibuat dan dimakan sehari-hari.

Dalam penjelasannya, Tria menyebut, tak perlu takut cita rasa makanan jadi kurang sedap, karena sebetulnya bisa disiasati dengan pemakaian MSG.

“Kurangi konsumsi garam, dan bisa tambahkan MSG. Kandungan natrium dalam MSG hanya 12 persen, sedangkan natrium dalam garam mencapai 39 persen. Artinya natrium dalam MSG hanya 1/3 dari natrium dalam garam,” jelas Tria.

Sehingga, masakan atau makanan yang disantap tetap punya cita rasa yang lezat.

“MSG membantu meningkatkan cita rasa dari makanan yang dikurangi rasa asinnya dari garam, masakan atau cita rasa makanan tetap enak. Anda bisa mengurangi konsumsi garam (Natrium) hingga sekira 30 persen,” pungkas Dita.

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Syafruddin Iput Desak Solusi Permanen Atasi Banjir di Kecamatan Bangko
  • Wali Kota Pekanbaru: Pemerintah Siap Dukung Pekanbaru FC dari Fasilitas hingga Anggaran
  • Fenomena Supermoon Beaver 2025, Paling Terang Sepanjang Tahun, Terjadi 5 November
  • Harga Cabai, Ayam, dan Telur Naik, Inflasi Riau Hampir 5 Persen
  • Pelaku Pencabulan di Pelalawan Ditangkap Setelah Buron, Korban Ternyata Keponakan Sendiri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers