Hati-Hati! Ini 5 Tanda Pria yang Tak Jujur, tapi Pintar Menyembunyikannya
Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:51:35 WIB
JAKARTA (BabadNews) - Pernahkah anda berurusan dengan seseorang yang tampak terlalu baik untuk menjadi kenyataan? Dan kemudian, bam! Anda menemukan bahwa mereka tidak sejujur atau setulus kelihatannya?
Itu adalah pengalaman yang tidak menyenangkan, bukan? Kita semua pernah mengalaminya. Terkadang, sangat sulit untuk mengetahui apakah seseorang itu tulus atau hanya ahli menipu.
Jadi, dalam artikel ini, saya akan berbagi dengan anda 5 tanda halus bahwa seorang pria mungkin tidak memiliki kejujuran dan integritas, meskipun dia sangat pandai menyembunyikannya. Dikutip dari ideapod, berikut 5 tandanya;
1) Dia cepat bersikap defensif
Wajar jika seseorang merasa sedikit defensif ketika dituduh melakukan sesuatu. Seorang pria yang menjadi defensif terlalu cepat atau terlalu sering mungkin menunjukkan kurangnya kejujuran dan integritas.
Mark Twain menangkap wawasan ini dengan sempurna: "Jika Anda mengatakan yang sebenarnya, Anda tidak perlu mengingat apa pun."
Seseorang yang tidak sepenuhnya jujur sering kali merasa perlu melindungi diri mereka sendiri, melompat untuk membela diri mereka sendiri bahkan sebelum ada kebutuhan yang nyata.
Perilaku ini bisa sangat mencolok.
Jika dia tidak jujur, dia mungkin akan terus-menerus membela diri, bahkan pada saat ada tuduhan sekecil apa pun.
Orang yang jujur biasanya tetap tenang dan tenang, meluangkan waktu untuk menjelaskan sisi lain dari cerita mereka daripada langsung beralih ke mode defensif.
2) Permintaan maafnya kurang tulus
Kita semua pernah melakukan kesalahan-itu adalah bagian dari manusia. Namun, bagaimana kita menangani kesalahan tersebut, benar-benar mendefinisikan diri kita.
Saya pernah mengenal seorang pria, sebut saja namanya Mike.
Mike adalah orang yang halus, menawan, dan sepertinya selalu memiliki kata-kata yang tepat di waktu yang tepat. Namun, ketika dia mengacau, permintaan maafnya terasa... aneh.
Dia akan mengatakan hal-hal seperti, "Saya minta maaf kamu merasa seperti itu," atau "Saya minta maaf jika kamu salah paham." Apa kau menangkap itu? Dia tidak benar-benar bertanggung jawab atas tindakannya. Sebaliknya, dia secara halus mengalihkan kesalahan kepada saya.
Seseorang yang benar-benar menyesal akan mengakui kesalahannya dan berusaha untuk menebusnya.
Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki kejujuran dan integritas mungkin menawarkan permintaan maaf yang merupakan kata-kata kosong yang dimaksudkan untuk mengelak dari kesalahan dan menghindari konsekuensi.
3) Dia mengingkari janji
Kepercayaan adalah landasan dari setiap hubungan, baik hubungan romantis, persahabatan, maupun profesional. Tidak ada yang dapat menghancurkan kepercayaan lebih cepat daripada mengingkari janji.
Kata-kata Benjamin Franklin, "Perbuatan yang dilakukan dengan baik lebih baik daripada perkataan yang diucapkan dengan baik," menyoroti pentingnya tindakan daripada perkataan.
Janji yang sering tidak ditepati menunjukkan lebih dari sekadar kekecewaan; janji tersebut menandakan kurangnya kejujuran dan integritas.
Entah itu lupa menelepon saat dia mengatakan akan menelepon, atau tidak menindaklanjuti komitmen besar, perilaku semacam ini bisa sangat menyakitkan.
Hal ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap perasaan Anda dan kurangnya rasa hormat terhadap waktu Anda.
Kata-kata memang mudah diucapkan, tetapi tindakan berbicara banyak.
4) Dia mengambil keuntungan dari orang lain
Saya pernah bertemu dengan orang-orang yang tampak menawan dan baik hati, hanya untuk mengetahui bahwa mereka menggunakan kualitas tersebut untuk mengambil keuntungan dari orang lain.
Seorang pria, khususnya, selalu siap dengan senyuman dan uluran tangan.
Namun seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa ia sering meminta imbalan, biasanya jauh lebih besar daripada yang ia tawarkan pada awalnya.
Itu adalah taktik manipulatif yang menyamar sebagai keramahan.
Kebaikannya memiliki pamrih, dan membuat saya merasa dimanfaatkan dan tidak dihargai.
5) Dia tidak jelas tentang masa lalunya
Kita semua memiliki bagian dalam hidup kita yang tidak ingin kita tinjau kembali.
Ada perbedaan antara bersikap tertutup dan menghindar, dan saya belajar hal ini dengan cara yang sulit.
Saya pernah berkencan dengan seorang pria yang sangat samar-samar tentang masa lalunya.
Dia akan mengabaikan detail, mengubah topik pembicaraan secara tiba-tiba, atau tidak memberikan jawaban. Awalnya, saya pikir itu hanya masalah privasi.
Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa ini sama sekali bukan masalah privasi.
Dia menyembunyikan sesuatu, membuat narasi yang sesuai dengan citranya. Ketika saya akhirnya menemukan kebenarannya, itu jauh dari persona yang dia proyeksikan.
Kejujuran berarti bersikap transparan tentang siapa diri Anda-kekurangan dan kelebihan Anda.
Sumber: Riaupos.com
Komentar Anda :