www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Mpox Kembali Mewabah, Pakar Beri 5 Cara Lakukan Pencegahan sejak Dini
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 12:53:15 WIB
TERKAIT:
   
 

Babadnews - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa kenaikan kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo dan perkembangan kasus di beberapa negara Afrika dinyatakan sebagai Kedarurakan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan dunia.

 

Istilah ini juga lebih dikenal sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Sesuai aturan yang tercantum dalam International Health Regulations (IHR) maka pernyataan PHEIC oleh Direktur Jenderal WHO berdasar pada rekomendasi IHR Emergency Committee.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan IHR Emergency Committee adalah suatu komite independen yang biasa dibentuk WHO kalau ada masalah penyakit menular yang mungkin mewabah.

 

"Saya sendiri pernah menjadi anggota komite seperti ini untuk penyakit MERS CoV beberapa tahun lalu. Nah, untuk Mpox ini maka Emmergency Committeenya menyebutkan juga bahwa ada potensi (tentu belum pasti) bahwa Mpox ini juga mungkin saja menyebar ke luar benua Afrika, yang artinya juga mungkin saja ke Asia," kata Prof Tjandra, Jumat (16/8/2024).

Dalam pernyataan PHEIC, maka ada upaya internasional yang terkoordinasi untuk mencegah penyebaran kasus. Salah satunya tentang vaksinasi. Saat ini ada dua jenis vaksin yang direkomendasikan oleh WHO’s Strategic Advisory Group of Experts on Immunization dan juga sudah disetujui dan tercakup dalam WHO-listed national regulatory authorities.

Peningkatan kasus kembali di beberapa negara disebabkan clade 1b yang memang lebih ganas dari clade 2 yang dulu banyak dikenal. Seperti diketahui bahwa Mpox ini pernah dikategorikan sebagai PHEIC dan lalu dicabut karena terkendali, tetapi kini mewabah lagi.

Sehubungan dengan pernyataan PHEIC ini maka banyak pihak yang mempertanyakan apakah kita perlu menutup kedatangan dari negara-negara yang kini sedang terjangkit.

"Kalau ada penyakit apapun yang jadi darurat internasional maka yang negara-negara lakukan bukanlah utamanya menutup perbatasan, tapi memperkuat sistem pengendalian di dalam negerinya. Sudah terbukti waktu Covid-19 bahwa menutup perbatasan tidak menghambat Covid mendunia," katanya.

 

 

"Belum lagi kalau yang ditutup negara A sampai F misalnya, bagaimana menjamin bahwa di negara G sampai L misalnya belum ada kasus, kan tidak mungkin juga menutup perbatasan dari seluruh dunia. Juga, kalau dicek suhu orang di bandara kita misalnya, kalau tidak panas kan belum tentu dia tidak sakit, bisa saja masih dalam masa inkubasi. Nanti sudah sampai negara kita beberapa hari baru panasnya timbul dan penyakitnya sudah terlanjur menulari sekitarnya," tuturnya. 

 

Sumber:cakaplah. Com




 
Berita Lainnya :
  • Atasi Keterbatasan Armada, Bengkalis Usulkan KMP Berembang untuk Rute RoRo
  • Zohran Mamdani Ukir Sejarah, Jadi Wali Kota Muslim Pertama dan Termuda New York
  • Disdik Riau dan Baznas Bagikan Seragam Gratis bagi Puluhan Ribu Siswa Kelas X
  • Dampak Pembangunan PKS, Air Sungai Lanjung Siak Tercemar dan Anak SD Tak Bisa Sekolah
  • Mensos Gus Ipul: Lansia dan Disabilitas Bakal Terima Makan Bergizi Gratis Tahun Depan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers