www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Kanker Prostat, Jenis Kanker yang Menyerang Lelaki, Kenali dan Simak Penjelasannya
Selasa, 20 Agustus 2024 - 10:30:24 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) - Kanker prostat adalah salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan para lelaki. Walau terkesan menyeramkan dan mengerikan, sebenarnya jenis tumor satu ini bisa diatasi dengan deteksi dini.

Menurut Dr. dr. Wahjoe Djatisoesanto, Sp. U (K) selaku Dokter Spesialis Urologi Konsultan Onkologi di Mayapada Hospital Surabaya, kanker prostat tidak harus ditakuti.

Namun, karena gejala di awal perkembangannya yang sangat minimal, penyakit ini kerap diabaikan, bahkan dianggap tidak ada. Sikap tak acuh inilah yang nantinya akan membawa dampak besar dalam perkembangan kanker. Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan?

Pentingnya deteksi dini

Berdasarkan data Globocan tahun 2022, kanker prostat menduduki kanker kelima paling banyak yang terjadi pada laki-laki di Indonesia setelah kanker paru, kolorektal, liver, dan nasofaring. Walau kanker prostat sulit untuk dihindari, namun sangat bisa ditangani dengan pengobatan dan terapi yang tepat.

Menurut Dokter Spesialis Urologi Konsultan Onkologi, dr. Syamsu Hudaya, Sp.U (K) dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan , tumor adalah segala sesuatu yang membesar (berupa benjolan) yang terjadi pada tubuh seseorang dan pertumbuhannya tidak terkendali. Jika tumor berpotensi merusak jaringan di sekitarnya atau bahkan menyebar mengenai organ lain, artinya tumor sudah masuk kategori ganas atau kanker.

Kanker prostat sendiri merupakan jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat yang berada di bagian dasar kandung kemih laki-laki. Kebanyakan kondisi ini berkembang lambat, namun jenis kanker ini bisa bersifat agresif. Jika terdeteksi dini, peluang kesembuhan akan lebih besar.

Bagaimana genetika berperan dalam faktor risiko kanker?

Menurut Dr. dr. Wahjoe Djatisoesanto, Sp.U (K) kanker prostat tidak bisa dihindari karena ada beberapa faktor risiko yang memang sudah jadi bagian dalam diri seorang laki-laki. Tiga faktor risiko tersebut adalah usia di atas 50 tahun, ras afro Amerika (risiko tinggi), Kaukasoid (risiko sedang), Asia (risiko rendah) serta riwayat keluarga.

Jika dalam keluarga inti ada yang pernah terkena kanker prostat baik ayah, saudara, atau kakek maka seseorang dinilai berisiko tinggi terkena kanker prostat. Screening pun wajib dilakukan lebih dini yaitu pada usia 45 tahun.

Di samping itu, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker prostat, seperti obesitas, pola makan yang buruk pada masa muda (terlalu banyak konsumsi daging merah, susu, yogurt, keju, dan lain sebagainya), kebiasaan merokok, memiliki kadar androgen atau testosteron yang tinggi, hingga sering bersinggungan dengan bahan-bahan kimia seperti zat pewarna atau logam berat seperti cadmium.

Memahami tes PSA

Kesadaran masyarakat akan kanker prostat di Indonesia memang belum tinggi karena tingkat edukasi masih rendah, kampanye kurang gencar, dan penyakit ini sendiri tidak menimbulkan gejala yang berarti.

Inilah yang akhirnya membuat banyak laki-laki di atas usia 50 tahun merasa tidak perlu memeriksakan kadar PSA (Prostate-Specific Antigen) dalam tubuh. PSA sendiri merupakan protein yang diproduksi sel-sel kelenjar prostat dan dapat dideteksi di dalam darah.

“Mayapada Hospital selalu mencoba untuk memberikan edukasi tentang pentingnya screening kanker prostat sejak dini. Begitu juga dengan perhimpunan dokter spesialis urologi yang setiap tahun rutin mengadakan Prostate Cancer Awareness agar masyarakat mulai tahu tentang penyakit ini. Sesungguhnya kesadaran ini harus ditingkatkan oleh semua pihak termasuk pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan tenaga medis terkait,” ucap dr. Syamsu Hudaya, Sp.U (K).

Sedangkan menurut Dr. dr. Wahjoe Djatisoesanto, Sp. U (K), alasan awareness terhadap kanker prostat di Indonesia belum intens dikarenakan kasusnya belum banyak. Namun dalam lima tahun belakangan, kasus semakin meningkat dan kebanyakan pasien datang dalam keadaan terlambat, yaitu sudah stadium lanjut.

"Jadi terapi yang dilakukan langsung merupakan terapi advance. Masalahnya, kanker prostat tidak bisa terdeteksi seperti kanker payudara yang bisa diraba dengan tangan, karena letaknya tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui metode screening,” jelasnya.

Bagaimana pemeriksaan rutin dapat mendeteksi gejala tersembunyi

Deteksi dini bisa dilakukan dengan pemeriksaan PSA yaitu penanda spesifik pada darah laki-laki yang mengindikasikan timbulnya kanker prostat. Jika hasil PSA seseorang tinggi, yakni lebih dari empat, segera temui dokter spesialis urologi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Setelah itu, dapat dilakukan MRI Prostat untuk mempertajam kecurigaan dan biopsi prostat untuk menentukan sel kanker atau bukan. Jika terbukti positif, akan ditentukan stadium dan jenis terapi yang terbaik.

Setelah hasil biopsi positif maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan imaging (PSMA PET SCAN atau BONE SCAN) untuk melihat apakah kanker ini sudah menyebar jauh atau belum. Setelahnya, tenaga medis akan memilih jenis terapinya yang dibagi menjadi lokalis atau metastasis.

Usia dan kondisi pasien juga sangat menentukan terapi apa yang akan dilakukan karena hal ini amat berhubungan dengan harapan hidup dan sistem ketahanan tubuh seseorang.

Jenis-jenis terapi

Untuk kanker prostat yang masih bersifat lokal, terapi disesuaikan dengan usia dan kondisi fisik pasien. Bila kondisi tubuh pasien sangat bagus, sehat bugar, dan tidak memiliki komorbid, maka operasi radikal pengangkatan total prostat (Radikal Prostatektomi) merupakan pilihan yang terbaik.

Alternatif lainnya adalah dengan radiasi atau radioterapi sambil diberikan obat yang sifatnya hormonal. Namun jika kanker sudah menyebar, terapi lokal akan sulit dilakukan sehingga pilihan terapinya langsung terapi hormonal kombinasi. Pada tahap lanjut, baru akan dilakukan kemoterapi dan pemberian obat-obatan jenis terbaru.

Inovasi terbaru dalam pengobatan kanker

Demi pemeriksaan kesehatan yang berkualitas, pastikan untuk memilih dokter dan rumah sakit yang terpercaya. Dalam penanganan berbagai kasus dan kompleksitas penyakit kanker, Mayapada Hospital memiliki layanan unggulan Oncology Center sebagai layanan terpadu dan komprehensif untuk tumor dan kanker, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, dan terapi berkelanjutan.

Oncology Center Mayapada Hospital

Didukung oleh kolaborasi tim dokter spesialis dan subspesialis dengan fasilitas canggih, yang telah mengembangkan layanan penanganan kanker, dengan membentuk Tumor Board untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien, setara dengan pusat-pusat layanan kanker di luar negeri.

Tumor Board yang berada dalam layanan Oncology Center Mayapada Hospital dilengkapi dengan Patient Navigator yang berfungsi sebagai teman perjalanan pasien untuk mendampingi dan mengedukasi pasien dari berbagai aspek selama pasien menjalani perawatan kanker.

Dalam mengobati kanker prostat, bisa dilakukan beberapa macam pengobatan seperti operasi, terapi radiasi/penyinaran, dan terapi hormonal. Untuk kanker prostat stadium lanjut, dapat ditambahkan terapi sistemik seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target.

Dijelaskan oleh dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD KHOM, Spesialis Penyakit Dalam Hematologi Onkologi Medik Mayapada Hospital Jakarta Selatan, bahwa dengan majunya pengobatan kanker saat ini, contohnya melalui obat-obatan imunoterapi dan terapi target, pasien kanker prostat stadium lanjut tetap memiliki harapan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.

Untuk deteksi dini hingga biopsi, Mayapada Hospital sudah menggunakan Teknik Biopsi Fusion MRI atau Robotic Biopsi untuk meningkatkan akurasi dari hasil biopsi. Operasi radikal pengangkatan total prostat juga sudah menggunakan teknik minimal invasive (minim sayatan) atau laparoskopi (laparoscopic radical prostatectomy).

Mesin terapi radiasi atau radioterapi golongan tercanggih yang dimiliki Mayapada Hospital mampu memberikan hasil dengan risiko yang minimal. Terapi hormonal juga sudah bisa dilakukan bagi siapa saja yang ingin melakukannya.

Mitos: Kanker prostat hanya terjadi pada pria usia tua

Fakta: Kanker prostat pada pasien termuda pernah ditemukan pada seseorang berusia 40 tahunan (Adenocarcinoma prostate). Namun kasus ini terbilang sangat jarang.

Mitos: Ketika hasil screening positif, tapi tidak bergejala, artinya anda baik baik saja dan tidak perlu melakukan konsultasi lebih lanjut

Fakta: Pemeriksaan lebih lanjut tetap perlu dilakukan karena semakin dini terdeteksi, hasil penanganan akan semakin optimal.

Mitos: Sering berhubungan seksual / aktif mengeluarkan sperma dapat mencegah kanker prostat

Fakta: Sering berhubungan seksual atau aktif mengeluarkan sperma tidak membuat seseorang terhindar dari kanker prostat.

Mitos: Kanker prostat dapat menular melalui hubungan seksual

Fakta: Kanker prostat bukan penyakit menular seksual

Sumber: Riaupos.com




 
Berita Lainnya :
  • Diduga Cemari Sungai, PT GSL Kuansing Kena Sanksi SP1
  • Polda Riau Siagakan Ratusan Personel Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem
  • IHSG Melemah, Pasar Tunggu Sentimen Rebalancing MSCI dan Laporan Kinerja Emiten
  • Riau Kembali Diselimuti 40 Titik Panas, Siak Jadi Pusat Terbanyak
  • Rohul Bahas Ranperda untuk Wujudkan Produk Hukum yang Berkualitas
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers