JAKARTA (BabadNews) -- Pria dewasa pasti tau apa itu ejakulasi dini. Bagi mereka yang telah berpasangan, ejakulasi dini adalah masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele. Salah satu tandanya adalah keluarnya sperma yang terlalu cepat selama hubungan seksual berlangsung.

Ternyata faktor penyebabnya banyak. Salah satunya masalah kesehatan mental. Penelitian pun telah banyak dilakukan untuk mengetahui hal ini. Ternyata stres, kecemasan berlebih, dan depresi berkontribusi besar menyebabkan ejakulasi dini.

Sebagaiman dilansir dari Halodoc, Selasa (27/8), ejakulasi dini merupakan salah satu jenis disfungsi ejakulasi, yang terjadi saat seorang pria mengalami orgasme atau mengeluarkan air mani lebih cepat dari yang diinginkan. Kondisi ini biasanya terjadi baik sebelum atau setelah penetrasi saat berhubungan seksual.

Terkadang pria menjadi frustasi dengan hal ini. Tak jarang, ejakulasi dini juga membuat kehidupan seksual bersama pasangan menjadi kurang harmonis.

American Psychiatric Association menyebut bahwa, ejakulasi dini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya faktor fisik berupa gangguan prostat, masalah perubahan hormon, hingga gangguan tiroid. Selain itu masalah kesehatan mental juga bisa memicu kondisi ini.

1. Dampak sosial dan emosional
Pria yang mengalami ejakulasi dini, biasanya cenderung merasa malu, frustasi, dan kurang percaya diri. Tanpa disadari, hal ini bisa memperburuk masalah mental, menurunkan performa seksual, serta mengganggu keromantisan hubungan bersama pasangan.

2. Stres dan kecemasan berlebih
Stres dan kecemasan bisa memengaruhi sistem saraf otonom yang mengatur ejakulasi. Ketika seseorang merasa cemas atau stres, tubuh tentu menghasilkan hormon adrenalin yang lebih besar, sehingga mempercepat proses ejakulasi.

Mereka yang mengalami kecemasan terkait performa seksual, biasanya lebih rentan mengalami ejakulasi dini. Ini karena, saat menghadapi tekanan seksual tersebut, tubuh bekerja lebih ekstra untuk menghasilkan performa yang maksimal.

3. Tekanan psikologis
Selanjutnya ada tekanan psikologis yang nyatanya berkontribusi besar menyebabkan ejakulasi dini pada pria. Tekanan ini bisa berasal dari harapan pribadi, pasangan, masalah dalam hubungan, atau pengalaman seksual traumatis yang pernah dialami.

4. Depresi
Depresi bisa menurunkan libido seksual, yang kemudian mengganggu fungsi kerja organ seksual. Jika dibiarkan terus menerus, hal ini bisa memicu terjadinya ejakulasi dini. Untuk mengatasinya, kamu perlu menggunakan obat antidepresan tertentu yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Penggunaan obat-obatan bertujuan untuk mengobati depresi, sekaligus memengaruhi waktu ejakulasi yang dialami pria.

Pada dasarnya cara untuk mengatasi ejakulasi dini yakni dengan menunda ejakulasi. Penundaan tersebut bisa dilakukan dengan sejumlah terapi perilaku, serta menggunakan obat golongan antidepresan atau obat krim topikal yang memiliki sifat anestesi.
Selain itu, masalah ejakulasi dini juga bisa kamu atasi dengan menggunakan obat kuat yang aman berbahan dasar herbal atau obat yang diresepkan oleh dokter. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dan bertanya terkait pengalaman seksual kamu, demi menegakkan diagnosa dan menentukan penanganan yang tepat. Setelah itu, sejumlah obat-obatan mungkin saja diresepkan untuk mengatasi kondisi itu.

Sumber: Riaupos.com