www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Turunnya Angka Kelahiran dan Populasi di Jepang Buat Sejumlah Sekolah Tutup
Rabu, 11 September 2024 - 08:26:01 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Menurunnya angka kelahiran dan populasi menjadi salah satu masalah besar di Jepang. Kondisi ini bahkan membuat sejumlah sekolah terpaksa tutup karena semakin sedikitnya jumlah anak.

Salah satunya dialami oleh sebuah desa bernama Takigahara di Prefektur Ishikawa. Sekolah-sekolah yang ada di Takigahara sudah ditutup lebih dari satu dekade karena tidak ada cukup anak untuk bersekolah.

Dikutip dari The World, sejak abad ke-20, banyak orang-orang muda memutuskan pindah ke kota untuk bekerja di kantor dan pabrik. Mereka memilih pekerjaan tersebut dibandingkan menjadi petani di ladang atau hutan.

Tak habis akal, warga desa Takigahara akhirnya mengubah salah satu sekolah taman kanak-kanak yang tutup menjadi pusat komunitas untuk masyarakat. Bahkan belum lama ini sekolah tersebut 'disulap' menjadi restoran.

Restoran tersebut dipenuhi oleh sekitar 30 orang yang tinggal di Takigahara dan kota-kota terdekat. Mereka datang untuk menghadiri acara yang disebut Satoyama Shokudo atau kafetaria Satoyama.

Semua orang bisa pergi ke acara tersebut dua kali sebulan untuk menikmati hidangan makan siang yang terbuat dari bahan-bahan lokal. Uang yang dikeluarkan hanya sebanyak 1.000 yen atau sekitar Rp 107 ribu.

"Kami dapat bertemu dengan orang-orang dari segala usia yang biasanya tidak kami temui," ucap salah satu warga bernama Shoko Ogawa (38). Ogawa tinggal di luar Takigahara yang masih memiliki sekolah. Ia memilih tinggal di sana karena memiliki seorang anak perempuan.

Hanya Tinggal Satu Anak di Takigahara

Pada saat ini hanya tinggal ada satu anak di Takigahara. Ia adalah Kanta Hoshi berusia 11 tahun. Ibunya yang bernama Kotomi menceritakan dulu dirinya masih bisa bersekolah di desa tersebut.

Meskipun membesarkan Kanta akan menjadi lebih mudah apabila dirinya pindah ke kota besar, Kotomi ingin putranya tumbuh di tempat yang sama.

"Selagi ia masih kecil, saya ingin putra saya merasakan hal-hal seperti tinggal di dekat dengan alam dan bermain di sungai. Anda tidak bisa mendapatkan itu bila di tengah kota," kata Kotomi.

Pengelola Satoyama Shokudo, Yukata Yamashita (77) adalah ketua dewan kota Takigahara ketika sekolah-sekolah tersebut tutup tahun 2011. Ia mengaku sedih dengan ditutupnya sekolah, sehingga ia memikirkan bagaimana cara memanfaatkan sekolah tersebut.

Ia ingin sekolah tersebut bisa menjadi pusat komunitas bagi warga berkumpul.

"Saya pikir hilangnya sekolah itu sama saja dengan hilangnya pusat komunitas kami, jadi saya memikirkan cara untuk memanfaatkan tempat tersebut," kata Yukata.

Selain mengubahnya menjadi tempat makan, sekolah yang sudah tutup juga diubah menjadi sekolah alam untuk semua umur. Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti melihat kunang-kunang hingga kegiatan memetik daun liar untuk teh.

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Syafruddin Iput Desak Solusi Permanen Atasi Banjir di Kecamatan Bangko
  • Wali Kota Pekanbaru: Pemerintah Siap Dukung Pekanbaru FC dari Fasilitas hingga Anggaran
  • Fenomena Supermoon Beaver 2025, Paling Terang Sepanjang Tahun, Terjadi 5 November
  • Harga Cabai, Ayam, dan Telur Naik, Inflasi Riau Hampir 5 Persen
  • Pelaku Pencabulan di Pelalawan Ditangkap Setelah Buron, Korban Ternyata Keponakan Sendiri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers