www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Generasi Milenial dan Gen Z Kini Dihadapkan pada Ancaman Kesehan Baru
Rabu, 18 September 2024 - 13:37:56 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Generasi milenial dan Gen Z kini dihadapkan pada ancaman kesehatan baru. Penelitian terbaru menunjukkan, apabila mereka kerap menderita migrain, risiko terkena strok bisa meningkat.

Studi tersebut mengungkapkan, faktor risiko strok yang nontradisional seperti migrain, gangguan pembekuan darah, gagal ginjal, dan penyakit autoimun, memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian strok pada orang dewasa di bawah usia 45 tahun.

dr Michelle Leppert, asisten profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado dan penulis utama dalam studi ini mengungkapkan, temuan ini penting karena selama ini perhatian medis lebih banyak tertuju pada faktor risiko strok yang sudah dikenal luas.

Faktor risiko strok yang selama ini dikenal meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, penggunaan tembakau, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, penyalahgunaan alkohol, dan penyakit jantung koroner. Namun, studi terbaru ini menyoroti bahwa faktor risiko lain juga memiliki peran yang tak kalah penting, terutama bagi generasi muda.

Dengan menganalisis klaim asuransi kesehatan di Colorado antara 2012 hingga 2019, tim Leppert membandingkan data lebih dari 2.600 orang yang mengalami strok dengan lebih dari 7.800 orang yang tidak mengalami strok. Hasilnya, pada kelompok usia di bawah 35 tahun, strok lebih banyak dikaitkan dengan faktor risiko nontradisional, seperti migrain, dibandingkan faktor risiko tradisional.

Migrain ternyata menjadi faktor risiko nontradisional paling penting, menyebabkan 20% strok pada pria dan hampir 35% pada wanita. Migrain adalah gangguan neurologis yang sering kali ditandai dengan sakit kepala parah.

Fakta yang mengejutkan adalah kasus strok semakin meningkat di kalangan orang muda. Selebriti seperti Kid Cudi, yang mengalami strok pada 2016 saat berusia 40 tahun, dan Hailey Bieber yang menderita strok ringan pada 2022 di usia 27 tahun, menjadi contoh nyata dari fenomena ini.

"Semakin muda usia mereka saat terkena strok, semakin besar kemungkinan stroke yang mereka alami disebabkan oleh faktor risiko nontradisional," kata dr Leppert.

Ia menekankan pentingnya memahami mekanisme yang mendasari faktor risiko nontradisional ini untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif dan tepat sasaran.**

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Gol Tunggal Mac Allister Antar Liverpool Kalahkan Madrid di Anfield
  • 675 Kasus DBD di Pekanbaru, DPRD Minta Puskesmas dan Warga Waspada
  • Diduga Cemari Sungai, PT GSL Kuansing Kena Sanksi SP1
  • Polda Riau Siagakan Ratusan Personel Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem
  • IHSG Melemah, Pasar Tunggu Sentimen Rebalancing MSCI dan Laporan Kinerja Emiten
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers