www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Konvoi Diplomat Asing Termasuk Indonesia Diserang Bom di Pakistan
Selasa, 24 September 2024 - 15:30:26 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Sejumlah diplomat asing termasuk Indonesia menjadi target bom saat konvoi kendaraan mereka melewati jalan menuju lembah Swat, Pakistan pada Minggu waktu setempat (23/9).

Seorang polisi di Distrik Swat, Zahidullah Khan mengatakan para diplomat yang berasal dari Indonesia, Portugal, Kazakhstan, Bosnia dan Herzegovina, Zimbabwe, Rwanda, Turkmenistan, Vietnam, Iran, Rusia, dan Tajikistan diserang saat berkendara menuju sebuah resor wisata lembah Swat atas undangan kamar dagang setempat.

"Para diplomat tersebut sedang dalam perjalanan menuju sebuah resor wisata ketika sebuah mobil polisi yang mengawal konvoi mereka terkena bom rakitan," unggkap Khan.

Khan menyebut serangan itu mengakibatkan seorang polisi yang mengawal konvoi diplomat tewas di tempat dan tiga lainnya terluka.

Wakil Inspektur Jenderal Polisi di Swat, Mohammad Ali Gandapur memastikan bahwa semua duta besar dan perwakilan kedutaan asing selamat dan penyerang hanya menargetkan mobil polisi Pakistan.

"Polisi membuat pengaturan keamanan untuk para duta besar asing dan mereka segera diselamatkan dan dipindahkan ke ibu kota Pakistan, Islamabad," ujarnya, seperti dimuat NBC News.

Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan pada Senin (23/9) mengonfirmasi bahwa korps diplomatik telah kembali dengan selamat ke Islamabad.

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari juga mengutuk serangan yang menargetkan konvoi diplomat tersebut.

"Elemen teroris bukan hanya musuh negara dan bangsa, tetapi juga kemanusiaan itu sendiri," tegasnya dalam sebuah pernyataan.

Hingga kini belum ada kelompok militan yang mengaku bertanggungjawab atas serangan di Swat.

Polisi dan tentara Pakistan menutup jalan dan memberlakukan jam malam di area serangan saat mereka melakukan operasi pencarian.

Pasukan antiteroris Pakistan mempertahankan kehadiran yang kuat di lembah Swat, yang telah lama menjadi sarang pemberontakan militan Islam.

Para militan telah meningkatkan serangan mereka sejak akhir 2022 setelah melanggar gencatan senjata dengan pemerintah

Pada tahun 2012, militan Islam menembak dan melukai serius peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai di lembah tersebut.(rml)


Sumber: Radarpekanbaru.com




 
Berita Lainnya :
  • Syafruddin Iput Desak Solusi Permanen Atasi Banjir di Kecamatan Bangko
  • Wali Kota Pekanbaru: Pemerintah Siap Dukung Pekanbaru FC dari Fasilitas hingga Anggaran
  • Fenomena Supermoon Beaver 2025, Paling Terang Sepanjang Tahun, Terjadi 5 November
  • Harga Cabai, Ayam, dan Telur Naik, Inflasi Riau Hampir 5 Persen
  • Pelaku Pencabulan di Pelalawan Ditangkap Setelah Buron, Korban Ternyata Keponakan Sendiri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers