www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Yuk Kenali Lebih Dini Apa Itu Eksosom bagi Kesehatan Kulit
Rabu, 25 September 2024 - 13:46:43 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) - Eksosom adalah istilah yang asing di telinga orang awam demikian juga oleh tenaga kesehatan namun tidak oleh peneliti kedokteran regeneratif.

Namun, tak banyak yang tahu apa itu sebenarnya Eksosom dan bagamana cara kerja Eksosom di tubuh manusia, Rabu (25/9/2024).

Menurut dr Reyhan Widjajahakim dari Skin Clinic dr Raymond Pekanbaru menjelaskan Eksosom, yang disebut juga vesikel ekstraseluler (EcV) adalah gelembung-gelembung nano atau bubble nano yang dilapisi membran lemak bilayer, disekresikan oleh sebagian besar sel dalam tubuh kita dan disirkulasikan ke dalam darah untuk mencapai targetnya.

Ukurannya sangat kecil antara 40-160 nanometer. Fungsi eksosom sebagian besar masih belum diketahui dan masih dalam penelitian. Salah satu peran eksosom bahwa eksosom cenderung menghilangkan konstituen yang berlebihan dan/atau tidak diperlukan dari sel untuk mempertahankan keseimbangan seluler. Fungsi yang lain sebagai alat pengangkut obat atau kargo.

Eksosom sendiri mengangkut berbagai biomolekuler termasuk asam nukleat, lipid, protein, dan metabolit yang diperlukan untuk fisiologi seluler serta molekul pensinyalan yang memfasilitasi komunikasi antar sel. Eksosom mencerminkan keadaan fisiologis sel donor, bisa disebut message in a bottle. Eksosom dapat direkayasa untuk memberikan muatan pengobatan yang beragam dengan kemampuan untuk mengarahkan pengirimannya ke target yang diinginkan.

Selain potensi terapeutiknya, eksosom juga memiliki potensi untuk membantu diagnosis penyakit melalui pengambilan sampel cairan biologis (biopsi cair).

Asal Eksosom bisa dari sel manusia, sel binatang, tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme. Sumber eksosom manusia berasal dari hampir semua sel seperti sumsum tulang, jaringan lemak adiposa tubuh, darah tali pusat, atau cairan ketuban, jaringan, dan cairan tubuh (plasma, urin, air liur, air mata, sekresi carian lambung-usus), air mani, dan ASI. Eksosom kemudian diisolasi melalui ultrasentrifugasi atau teknik ekstraksi eksklusif.

Setelah dikumpulkan, eksosom dikirim kembali ke tubuh pasien melalui suntikan, infus, atau menghirup uap udara (nebulisasi).

Eksosom akan menuju ke jaringan yang luka, meradang, atau menua dimana mereka dapat mengaktifkan regenerasi melalui beberapa mekanisme, salah satunya dengan memperbanyak diri, migrasi, dan diferensiasi sel.

Dibandingkan dengan perawatan berbasis sel dari darah yang disebut platelet-rich plasma) (PRP) atau dengan terapi sel punca (stem cell) embrio, eksosom memberikan manfaat regeneratif tanpa risiko pertumbuhan sel yang abnormal. Karena biokompatibilitas yang baik, keamanan, biodistribusi dan imunogenisitas yang rendah sehingga aman untuk digunakan.

Salah satu area dimana eksosom mendapat perhatian yang luar biasa adalah penerapannya dalam kesehatan dan peremajaan kulit.

Aplikasi topikal dan transdermal eksosom memberikan rute yang menjanjikan untuk pengiriman efek regeneratifnya yang ditargetkan langsung ke kulit.

Obat-obatan dapat menembus kulit melalui beberapa cara. Penetrasi kulit meliputi paraseluler, transseluler, trans-apendik kulit, lapisan lipid bilayer, dan antar lapisan-lapisan kulit yang padat.

Rute trans-apendik kulit seperti folikel rambut, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat kulit adalah yang paling relevan untuk dilalui molekul partikel besar termasuk nanopartikel. Penetrasi molekul kecil yang larut dalam air dapat terjadi melalui lapisan-lapisan kulit yang padat pada stratum granulosum.

Sedangkan manfaat terapi Eksosom pada kosmetika atau dermatologi kosmetik digunakan dalam krim topikal, serum, dan masker, memiliki manfaat terapeutik dan anti-penuaan karena kemampuannya untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru (neoangiogenesis), membalikkan penuaan jaringan kolagen dan keratinosit yang menipis, mempromosikan sintesis komponen matriks ekstraseluler, dan mengatur radikal bebas dan proses peradangan.

"Peran Eksosom dalam paparan kulit terhadap radiasi ultraviolet dari sinar matahari, menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) dan berbagai spesies oksigen reaktif (ROS) dan lainnya yang berkontribusi pada perkembangan kelainan kulit dan mempercepat proses penuaan," katanya

Selain itu, Adipose Derived Stem Cells-eksosom (sel punca dari lemak) atau ADSCs-Exo yang disuntikkan secara subkutan mendorong penebalan lapisan kulit epidermis dan lapisan kulit stratum korneum, serta mengurangi pertumbuhan seluler yang menyimpang, meningkatkan viabilitas sel, menekan kerusakan DNA yang diinduksi ROS, dan menghambat ekspresi matriks metalloproteinase (MMP) yang disinari UVB secara in vitro.

Eksosom dan pigmentasi warna kulit.
Eksosom yang dilepaskan keratinosit kulit telah terbukti memodulasi pigmentasi melanosit (warna kulit) melalui transfer miRNA. Han dan kawan-kawan, melaporkan bahwa eksosom yang berasal dari kolostrum sapi mencegah pembentukan melanin yang berlebihan dan mempromosikan perbaikan kerusakan akibat cahaya melalui peningkatan produksi kolagen secara in vitro.

Eksosom yang berasal dari rumput laut Korea, khususnya Sargassum fusiform dan Codium fragile, menunjukkan sifat anti-melanogenik pada kulit.

Eksosom dan peremajaan Kulit
Eksosom merangsang produksi kolagen, mempercepat penyembuhan luka, memodulasi peradangan, dan menghambat produksi melanin warna kulit, sehingga eksosom menjanjikan untuk meremajakan kulit yang menua, keriput, atau rusak akibat sinar matahari.

"Efek eksosom dari Lactobacillus plantarum, konstituen bakteri dari mikrobioma kulit normal. Menunjukkan potensi eksosom ini dalam mengurangi pembentukan kerutan, meningkatkan kadar air kulit, dan mengurangi gangguan pigmentasi melalui regulasi gen terkait matrik ektra seluler,"jelasnya

Tak hanya kulit, eksosom juga memiliki peran dalam pertumbuhan rambut. Dimana melalui kemampuannya untuk merangsang proliferasi dan aktivasi sel, eksosom meningkatkan pertumbuhan folikel rambut baru dengan menggunakan eksosom dari jamur Polyporus linteus, eksosom dari dermal fibroblas, eksosom ADSC dan eksosom yang berasal dari hewan.

"Ariyoshi dan kawan-kawan, menunjukkan bahwa eksosom yang berasal dari jaringan lemak pipi tikus dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan setelah perawatan radiasi dengan menginduksi perbaikan DNA yang lebih cepat,"ungkapnya

Bahkan bagi penyembuhan luka, Eksosom juga dapat mencegah jaringan parut patologis. Dalam hal ini, eksosom yang diturunkan dari sel induk epidermis telah terbukti menekan diferensiasi mioblas melalui penghambatan pensinyalan TGF-beta/Smad menggunakan model tikus. Eksosom dari ADSC dapat memengaruhi rasio sintesis kolagen tipe 1 dan kolagen tipe 2, diferensiasi miofibroblas, dan sinyal ekstraseluler yang diatur kinase/pensinyalan MAPK, yang merupakan bagian integral dalam remodeling jaringan.

Efek Eksosom pada peradangan karena kondisi patologis. Kemampuan eksosom untuk mengatur respons imun, menghambat jalur pro-inflamasi, dan meningkatkan perbaikan jaringan menjadikannya alat yang menjanjikan dalam pengembangan terapi anti-inflamasi. Peradangan kronis adalah respons persisten yang memainkan peran sentral dalam beberapa penyakit dermatologis, seperti psoriasis, dermatitis atopik (eksim), rosacea dan lain-lain.
Namun tetap saja ada efek samping dari Eksosom yang jarang tapi tetap saja memungkinkan seperti respon inflamasi ringan atau pembengkakan lokal di tempat suntikan, biasanya sembuh dalam beberapa hari. Reaksi alergi atau imunogenisitas pada orang tertentu, suntikan berulang secara teoritis dapat menyebabkan peningkatan respons imun dari waktu ke waktu dan nyeri ringan dan pembengkakan di tempat suntikan berlangsung hingga 48 jam, dan
nyeri kulit kepala yang berlangsung hingga sepekan.

"Pada intinya Eksosom dapat berasal dari berbagai sumber biologis dan menunjukkan aplikasi potensial dalam penyembuhan luka, profilaksis bekas luka, pencegahan kerusakan akibat sinar UV regenerasi kulit, meningkatan keberhasilan pencangkokan kulit, mitigasi kerontokan rambut, dan sebagai biomarker dan pembawa obat. Eksosom menjadi daya tarik dalam dermatologi regeneratif dan kosmetik. Namun, aplikasi klinisnya yang tersebar luas terhambat oleh biaya, proses isolasi yang kompleks, kurangnya protokol yang seragam, penilaian potensial infektif yang terbatas, dan kurangnya bukti klinis. Penelitian lebih lanjut di bidang ini diperlukan, terutama melalui studi klinis yang mengevaluasi kemanjuran perawatan berbasis eksosom pada kulit manusia,"tegasnya

Sumber: Riaupos.com




 
Berita Lainnya :
  • Gaji ASN Siak Belum Cair, Pemkab Sebut SIPD Kemendagri Sedang Maintenance
  • MTQ ke-50 Mandau Meriah, Bupati Kasmarni Tekankan Nilai Qur’ani dalam Pembangunan
  • Gol Tunggal Mac Allister Antar Liverpool Kalahkan Madrid di Anfield
  • 675 Kasus DBD di Pekanbaru, DPRD Minta Puskesmas dan Warga Waspada
  • Diduga Cemari Sungai, PT GSL Kuansing Kena Sanksi SP1
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai Bangun Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers