JAKARTA (BabadNews) - Calon pengganti Abdul Wahid sebagai anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 dari daerah pemilihan Riau II masih menjadi pertanyaan di masyarakat. Pasalnya, usai Abdul Wahid resmi menjadi calon Gubernur Riau berpasangan dengan SF Hariyanto secara otomatis dirinya mundur dari anggota DPR RI dan digantikan oleh peraih suara calon legislatif (Caleg) berikutnya.

Dapil Riau II meliputi Kabupaten Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir itu memiliki jatah enam kursi untuk DPR RI. Artinya, PKB punya enam caleg yang bertarung untuk lolos ke Senayan saat itu.

Hasil akhir, perolehan suara dari enam caleg PKB tersebut adalah Abdul Wahid peraih suara tertinggi yaitu 104.229 suara, peringkat kedua Mafirion sebanyak 16.394 suara, Aherson 15.324 suara disusul Riza Ramlan 3.910 suara dan peringkat kelima Hendri sebanyak 3.189 suara dan terakhir Masita dengan raihan 2.119 suara.

Dari hasil tersebut, Abdul Wahid menjadi pemenang dengan suara tertinggi dari ke enam caleg tersebut. Tetapi Wahid diwajibkan mundur karena resmi ditetapkan sebagai Cagubri dan dilakukan penggantian antar waktu (PAW) yang sedianya setingkat dibawahnya.

Namun keputusan itu berubah pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan lima Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR terpilih dalam Pemilu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Penetapan ini berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1349 Tahun 2024 yang ditetapkan oleh Ketua KPU Mochammad Afifuddin tertanggal 20 September 2024.

Dari salinan keputusan itu, KPU menetapkan 5 PAW dari PKB dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau II, Jawa Tengah II, Jawa Timur II, Jawa Timur IV, dan Jawa Timur V.

“Menetapkan perubahan penetapan calon terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 terhadap Partai Kebangkitan Bangsa Daerah Pemilihan Riau II, Jawa Tengah II, Jawa Timur II, Jawa Timur IV, dan Jawa Timur V, sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini,” dikutip dari surat tersebut.

Pertama, PAW dari Dapil Riau II yakni Hendri yang memperoleh sebanyak 3.189 suara. Dia menggantikan calon terpilih atas nama Mafiron (peringkat suara sah ke II, nomor urut 2), karena yang bersangkutan tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR karena diberhentikan dari anggota partai.

Calon Pengganti Mafiron atas nama Aherson, (peringkat suara sah III, nomor urut 4) tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR, karena yang bersangkutan diberhentikan dari anggota partai. Calon pengganti selanjutnya atas nama Riza Ramlan (peringkat suara sah ke IV, nomor urut 3) mengundurkan diri.

Terkait hal tersebut, elite PKB bungkam saat ditanya soal pengganti Abdul Wahid dan informasi pemecatan Mafirion dan Aherson. Saat Riau Pos mencoba mengkonfirmasi ke beberapa elit PKB seperti Jazilul Fawaid atau akrab disapa Gus Jazil dan Imanul Haaq menanyakan alasan dan pertimbangan mereka menunjuk Hendri sebagai pengganti Abdul Wahid yang merupakan peringkat suara kelima, namun mereka tidak merespon.

Tidak sampai disitu, Riau Pos juga mencoba menemui politis PKB lainnya yaitu Syaiful Huda di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Namun saat ditanya soal yang sama dia menghindar dan menolak menjawab.

“No komen (soal pengganti Abdul Wahid, red). Isu lain saja,” kata Syaiful Huda sambil berlalu.


Sumber: Riaupos.com