Tim Pro Uun Gelar Sayembara Berhadiah Rp5 Juta Untuk Tangkap Pelaku yang Rusak APK Muflihun-Ade
Jumat, 04 Oktober 2024 - 14:54:02 WIB
PEKANBARU (BabadNews) - Tim Pro Uun gelar sayembara berhadiah Rp5 juta untuk menangkap pelaku yang merusak Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru nomor urut 1 Muflihun - Ade Hartati.
Hal itu dilakukan Tim Pro Uun, lantaran sudah sering kali spanduk ataupun baliho Paslon Bertuah tersebut dirusak oleh Orang Tidak Dikenal (OTK).
Bahkan sejak awal mulai sosialisasi hingga masuki masa kampanye sekalipun, spanduk calon Walikota Pekanbaru tersebut sudah sering ditemukan rusak dan bahkan hilang setelah dipasang.
Oleh karena itu, Ketua Konsolidator Pro Uun, Abdul Khair Zubir, mengeluarkan sayembara dengan hadiah Rp5 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap pelaku dengan disertakan bukti video.
Menurutnya, politik di Kota Pekanbaru sudah tidak sehat lagi. Sejumlah spanduk calonnya yang baru saja dipasang dengan baik dirusak. Sementara spanduk calon lain yang berdekatan dengan spanduk milik calonnya tetap dalam kondisi baik dan kokoh.
"Karena itu kita akan memberikan uang Rp5 juta bagi masyarakat yang membantu menangkap pelaku dan langsung melaporkan kepada pihak yang berwajib," ujat Abdul Khair, Jumat (4/10/2024).
Ia menyebut, aksi perusakan APK ini menjadi ancaman serius bagi pasangan Muflihun-Ade. Spanduk-spanduk mereka hilang, robek, atau rusak hanya dalam waktu semalam setelah dipasang.
Bahkan beberapa spanduk yang terpasang di perumahan warga bahkan lenyap tak bersisa keesokan harinya.
"Spanduk yang dipasang malam ini, paginya sudah rusak. Dan anehnya, hanya spanduk kami yang dirusak, sementara spanduk pasangan lain masih kokoh berdiri," ungkapnya.
Ia menyebut, sabotase itu terjadi merata di seluruh titik kampanye di Kota Pekanbaru. Wilayah-wilayah yang telah dipasangi spanduk mengalami pengrusakan dalam waktu singkat.
Kondisi ini dinilai sangat merugikan, terutama karena spanduk dan baliho merupakan alat penting dalam memperkenalkan visi-misi kandidat kepada warga.
"Ini bukan sekadar soal pengrusakan materi kampanye. Ini tindakan yang merusak demokrasi," terangnya.
Dirinya berharap melalui sayembara dengan imbalan uang tunai itu bukan hanya dimaksudkan untuk menangkap pelaku, tetapi juga sebagai peringatan bahwa kampanye hitam dan sabotase tidak akan dibiarkan merajalela.
Abdul Khair juga meminta agar seluruh pasangan calon menjaga etika dalam berkompetisi dan menghindari kampanye hitam yang dapat merusak proses demokrasi.
Sumber: Cakaplah.com
Komentar Anda :