www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Belum Capai Kesepakatan untuk Balas Serangan Iran, Kabinet Israel Lakukan Voting
Jumat, 11 Oktober 2024 - 14:40:54 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews)  - Ketegangan dan perselisihan yang berkepanjangan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant kemungkinan telah membuat Israel kesulitan dalam merepons serangan Iran.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN bahwa kabinet negaranya bertemu pada Kamis (10/10/2024) malam, untuk melakukan voting bagaimana merespons serangan rudal balistik Iran 1 Oktober 2024 lalu.

Informasi ini menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu selama 10 hari belum dapat mencapai kesepakatan tentang bagaimana membuat Iran membayar harga yang mahal seperti yang mereka ancam.

Sebelumnya, Yoav Gallant mengumumkan bahwa respons Israel akan mematikan, tepat, dan tidak terduga. Namun, para analis mengatakan bahwa perselisihan politik yang sudah berlangsung lama antara Gallant dan Netanyahu mungkin menghalangi Israel untuk mengambil tindakan cepat.

Ketidaksepakatan tersebut terlihat awal pekan ini, ketika Gallant tiba-tiba harus membatalkan perjalanannya ke AS untuk bertemu dengan mitranya Menhan AS Lloyd Austin guna membahas konflik dengan Hizbullah di Lebanon dan tanggapan terhadap Iran.

Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa sesaat sebelum kepergian Gallant, Netanyahu mengumumkan bahwa menteri pertahanan hanya dapat berangkat ke AS jika dua syarat terpenuhi. Salah satunya adalah Netanyahu melakukan panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden dan kedua adalah kabinet keamanan Israel harus menyetujui tanggapan militer terhadap serangan rudal Iran.

"Netanyahu sepertinya mengatakan, jika saya tidak dapat berbicara dengan Presiden Biden, saya tidak akan membiarkan menteri pertahanan saya melakukannya,” kata Yossi Melman, seorang analis intelijen berpengalaman di Haaretz .

Diketahui, Netanyahu dan Biden telah melakukan panggilan telepon selama 30 menit pada Rabu (9/10/2024), yang menjadi percakapan pertama mereka dalam hampir dua bulan. Namun, saat ini belum jelas kapan pertemuan menteri pertahanan kedua negara akan kembali digelar.

Gallant dan Austin telah bertemu atau menelepon satu sama lain lebih dari 80 kali dalam satu tahun terakhir. Namun pertemuan yang dijadwalkan minggu ini, berlangsung pada waktu yang agak sensitif, ketika Timur Tengah masih menanti tanggapan Tel Aviv terhadap Teheran. .

“Netanyahu jelas-jelas berusaha untuk menegaskan kendali, sekaligus melemahkan posisi Gallant hingga pada titik yang dapat merusak hubungan negaranya sendiri dengan Amerika Serikat,” kata Chuck Freilich, mantan wakil direktur Gedung Putih dan saat ini menjadi peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv.

Gallant juga merupakan anggota Partai Likud pimpinan Netanyahu, tetapi keduanya sering berselisih paham ketika Israel memperluas operasi militernya dari Gaza ke Lebanon, Yaman, dan sekarang Iran.

Keduanya secara terbuka tidak setuju pada banyak keputusan strategis, seperti waktu gencatan senjata dan perjanjian pertukaran sandera dengan Hamas. Serta skenario Otoritas Palestina untuk mengambil alih Gaza di masa depan.

Gallant juga dipandang sebagai saingan masa depan untuk posisi kepemimpinan partai, yang diyakini oleh banyak pengamat politik sebagai salah satu alasan Netanyahu memutuskan untuk membatalkan perjalanan menteri pertahanan itu ke AS.

“Netanyahu mungkin takut pemerintahan Biden menghargai Gallant dan ingin menunjukkan kepada pendukungnya di Partai Likud bahwa dia bisa menghalangi menteri pertahanan untuk berkoordinasi dengan AS,” tulis Itamar Eichner, reporter militer Yedioth Ahronoth.

Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan membuat Iran membayar harga atas peluncuran serangkaian rudal balistik ke wilayahnya pada 1 Oktober. Kelompok moderat di Israel dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyerukan Tel Aviv untuk membalas dengan tepat, menghindari memicu perang skala besar pada wilayah tersebut.**

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Polda Riau Siagakan Ratusan Personel Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem
  • IHSG Melemah, Pasar Tunggu Sentimen Rebalancing MSCI dan Laporan Kinerja Emiten
  • Riau Kembali Diselimuti 40 Titik Panas, Siak Jadi Pusat Terbanyak
  • Rohul Bahas Ranperda untuk Wujudkan Produk Hukum yang Berkualitas
  • Atasi Keterbatasan Armada, Bengkalis Usulkan KMP Berembang untuk Rute RoRo
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers