PEKANBARU (BabadNews) - Ustaz Suwandi mengingatkan masyarakat Riau jangan gadaikan suara dengan uang dalam memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Riau pada 27 November 2024 mendatang.

Pasalnya, politik uang merusak demokrasi di Indonesia. Sebab politik uang juga sama dengan menciptakan bibit pemimpin koruptor di Riau.

Hal itu disampaikan Ustaz Suwandi saat kampanye dialogis Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Riau, SF Hariyanto di Kelurahan Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

"Apakah bapak ibu mau harga diri kita dibayar cuma Rp200 ribu atau Rp300 ribu. Jangan gadaikan harga diri kita dengan uang yang tak seberapa, namun kita menderita selama lima tahun," tegasnya.

Ustaz Suwandi menegaskan, calon pimpinan yang menyogok masyarakat dengan uang maupun sembako itu merupakan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau bisa dipastikan tidak memiliki niat baik untuk memperbaiki pembangunan Riau.

"Sebab pemimpin seperti itu jika menang pasti akan berpikir mengembalikan uang yang telah dihabiskan untuk menyogok masyarakat. Sementara masyarakat ke depan akan menderita, anak susah sekolah, jalan-jalan rusak, jembatan tidak terbangun," ujarnya.

Karena itu, Ustaz Suwandi kembali menegaskan jika ada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang menyogok  masyarakat dengan maksud agar memilihnya adalah perbuatan yang melanggar aturan pemerintah dan agama.

"Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 1 Pak Abdul Wahid-SF Hariyanto sudah sepakat, jika politik uang itu haram. Untuk masyarakat harus istiqomah memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor 1. Itu juga sudah ditegaskan oleh ulama kita Ustad Abdul Somad. Apakah bapak ibu mau memberi makan anak-anak kita dengan uang haram," tutupnya.

Sumber: Cakaplah.com