Masih Ada Guru Digaji di Bawah Rp1 Juta
Senin, 25 November 2024 - 10:56:56 WIB
PEKANBARU (BabadNews) - Hari Guru Nasional (HGN) ke-79 jatuh pada Senin (25/11) hari ini. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini dipilih karena dianggap dapat menjadi dukungan dan apresiasi terhadap jasa para guru dalam memajukan pendidikan Indonesia.
Selain itu, tema tersebut juga menjadi penghargaan atas perjuangan guru yang telah bekerja keras mendampingi dan membina generasi muda. Oleh karena itu, pesan yang ada di dalam tema ini diharapkan dapat memberikan motivasi untuk para guru agar tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Di satu sisi, di momentum HGN ke-79, belum semua guru-guru di Riau yang masuk dalam golongan sejahtera. Hingga saat ini masih ada guru di Riau yang digaji dengan nilai di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Linda, seorang guru salah satu TK di Kecamatan Pangkalankerinci, Pelalawan mengatakan, sejauh ini gaji guru TK masih jauh dari standar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Hanya saja, upaya kami ini masih belum dapat meningkatkan kesejahteraan hidup kami. Kami yang mengajar di TK swasta ini, mendapatkan honor sebesar Rp1 juta per bulan,” ujarnya.
Padahal, menurut Linda, guru TK ini merupakan guru yang membentuk karakter awal seorang anak dalam pengenalan dunia pendidikan. “Bayangkan saja, mayoritas anak TK ini banyak yang belum bisa mandiri. Sehingga selain menjadi guru, kami juga merangkap sebagai pengasuh peserta didik,’’ ujarnya.
Mewakili para guru TK lainnya, dirinya berharap agar Pemkab Pelalawan dapat memperhatikan kesejahteraan guru TK. Salah satunya meningkatkan gaji dan membantu peningkatan status guru TK ini menjadi ASN PPPK.
Sementara itu, Ketua PGRI Riau Dr Adolf Bastian MPd mengatakan, memang ukuran sejahtera bagi setiap orang terutama bagi guru-guru sangat normatif. Namun jika ukuran kesejahteraan tersebut diukur dari UMR, disebutkannya masih banyak guru di Riau yang menerima gaji di bawah UMR.
“Bahkan ada yang masih menerima gaji di bawah Rp1 juta, terutama yang mengajar di daerah di bawah naungan yayasan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, khusus guru-guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) lulus sertifikasi dan guru-guru yang mengajar di sekolah swasta favorit, keperluan untuk hidup layak sudah terpenuhi. “Namun jumlahnya juga tidak sebanding dengan guru-guru yang saat ini masih jauh dari harapan terkait penerimaan upahnya,” sebutnya.
Terkait adanya perekrutan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) saat ini, menurutnya juga belum banyak mengurangi jumlah tenaga guru yang masih berstatus honor. Karena kuota yang diberikan pemerintah juga masih sangat terbatas. “Penerimaan guru PPPK itu kuotanya masih minim dan belum bisa menampung semua guru honorer,” katanya.
Sumber: Riaupos.com
Komentar Anda :