Pria India Bangun Saat Dikremasi, Tiga Dokter Terkena Sanksi
Selasa, 26 November 2024 - 09:58:10 WIB
JAKARTA (BabadNews) - Kejadian mengejutkan terjadi di Rajasthan, India, ketika seorang pria yang dinyatakan meninggal tiba-tiba terbangun saat jenazahnya hendak dikremasi. Peristiwa ini berujung pada sanksi skorsing bagi tiga dokter yang dinilai lalai dalam menjalankan tugas mereka.
Dilansir The Times of India dan Daily Mail pada Senin (25/11/2024), insiden ini berlangsung pada Kamis (21/11) lalu. Rohitash Kumar (25), seorang pria dengan kesulitan berbicara dan mendengar, jatuh sakit akibat serangan epilepsi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhagwan Das Khetan (BDK), yang dikelola pemerintah di distrik Jhunjhunu, negara bagian Rajasthan.
Setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan Kumar meninggal dunia. Namun, beberapa jam kemudian, ketika tubuhnya telah diletakkan di atas tumpukan kayu kremasi, Kumar tiba-tiba bergerak dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Akibat insiden ini, tiga dokter di RS BDK menerima sanksi skorsing dari otoritas setempat. Ketiganya adalah Kepala Petugas Medis RS BDK, dr. Sandeep Pachar, Pemeriksa Medis Kesehatan Masyarakat, dr. Yogesh Kumar Jakhar, dan Pemeriksa Medis Rumah Sakit, dr. Navneet Meel.
Menurut Kepala Pemeriksa Medis distrik Jhunjhunu, D. Singh, dokter-dokter tersebut menyusun laporan postmortem tanpa benar-benar melakukan autopsi. "Laporan postmortem dibuat hanya secara tertulis, tanpa pemeriksaan fisik. Jenazahnya kemudian dikirim langsung untuk dikremasi," ujar Singh kepada AFP.
Hal ini turut dikonfirmasi oleh Ramavatar Meena, pejabat yang memimpin distrik Jhunjhunu. "Mereka tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh, hanya menyiapkan laporan di atas kertas. Ini adalah kelalaian yang serius," tegasnya.
Diketahui, dokter sempat mencoba melakukan resusitasi jantung paru (CPR) pada Kumar. Namun, setelah mendapati hasil elektrokardiogram menunjukkan garis datar, mereka menyatakan Kumar meninggal. Tanpa memastikan penyebab kematian melalui autopsi, jenazahnya dikirim ke kamar mayat untuk disiapkan kremasi.
Ketika tumpukan kayu kremasi hampir dibakar, Kumar mulai bergerak. "Dia masih hidup dan bernapas saat itu," kata Singh.
Kumar segera dilarikan kembali ke unit perawatan intensif di RS BDK. Namun kondisinya tidak membaik, sehingga pihak rumah sakit memutuskan untuk memindahkannya ke Rumah Sakit Sawai Man Singh (SMS) di Jaipur, yang berjarak lebih dari 160 kilometer.
Sayangnya, Kumar meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kali ini, kematiannya dipastikan tanpa kesalahan medis dan dinyatakan secara resmi pada Jumat (22/11) sore.
Insiden ini menuai kritik tajam terhadap kualitas pelayanan medis di RS BDK. Ramavatar Meena menyatakan bahwa penyelidikan mendalam akan dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. "Sebuah komite khusus telah dibentuk untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh," ujar Meena.
Ia juga menegaskan bahwa gaya kerja para dokter di rumah sakit tersebut akan ditinjau ulang. "Kami tidak akan mentolerir kelalaian semacam ini. Tindakan tegas akan diambil terhadap semua pihak yang bertanggung jawab," pungkasnya. ***
Sumber: Goriau.com
Komentar Anda :