www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Apindo Soroti Kenaikan Tarif PPN, Desak Pemerintah untuk Batalkan dan Kaji Ulang Kebijakan Ini
Selasa, 26 November 2024 - 11:57:35 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews)  - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Mereka mendesak pemerintah untuk membatalkan dan mengkaji ulang kebijakan ini.

Wakil Sekretaris DPP Apindo Riau, M Herwan, menilai kebijakan tersebut akan berdampak buruk pada perekonomian nasional, terutama dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan.

Menurut Herwan, kenaikan tarif PP akan berdampak pada kenaikan biaya hidup masyarakat, penurunan daya beli hingga menyebabkan angka inflasi kian tinggi.

"Beban tambahan bagi dunia usaha akibat kenaikan biaya produksi. Hal ini akan semakin menyulitkan perekonomian,” ujar Herwan.

Alih-alih meningkatkan penerimaan negara, sebut Herwan, kenaikan tarif PPN justru memicu kontraksi pada keseimbangan pendapatan masyarakat, melemahkan daya beli, hingga berujung pada perlambatan ekonomi nasional.

Terlebih lagi, kata dia, UMKM akan menghadapi tekanan besar dari kebijakan ini, karena harus menanggung kenaikan biaya produksi, sedangkan kemampuan untuk menaikkan harga barang sangat terbatas. Menurutnya, UMKM akan sulit bertahan dengan tambahan biaya tersebut.

"Pada akhirnya dapat mengancam keberlanjutan usaha mereka,” tambahnya.

Selain itu, kenaikan tarif PPN hingga 12% ini juga akan memberi efek domino untuk perekonomian nasional.

Dunia usaha akan dihadapkan pada situasi dilematis. Para pelaku usaha terpaksa menaikkan harga barang dan jasa akibat tingginya biaya produksi, namun berisiko pada penurunan daya beli masyarakat. Alhasil, permintaan barang dan jasa berkurang, sehingga aktivitas ekonomi turut melemah.

Kenaikan harga barang akibat lonjakan biaya produksi dan distribusi juga berpotensi meningkatkan tekanan inflasi. Herwan menyebut tekanan inflasi yang tinggi akan menekan pertumbuhan ekonomi.

"Menciptakan efek domino negatif pada perekonomian nasional,” jelas Herwan.

Bagi Apindo Riau, kenaikan PPN hingga 12% tidak tepat untuk terapkan di tengah tantangan ekonomi saat ini, baik di nasional maupun global. Pemerintah diharapkan segera mengkaji ulang kebijakan ini agar stabilitas ekonomi dan kesejahteran masyarakat terjaga.

Sumber: Riauonline.com




 
Berita Lainnya :
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  • Real Madrid Siap Perlebar Jarak di Puncak, Valencia Datang dengan Misi Kejutan
  • Perkuat Kesiapsiagaan, Brimob Polda Riau Latihan Penanganan Konflik dan Bencana
  • Sabu Disembunyikan di Pembalut, Dua Napi Perempuan Lapas Pekanbaru Diamankan Polisi
  • Kasus Pembunuhan Wanita di Kampar Belum Tuntas, Polres Akan Gelar Perkara Pekan Depan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers