BUMN di Riau Sumbang 7.000 Bibit Pohon untuk Pelestarian Gajah Sumatera
Jumat, 29 November 2024 - 14:22:19 WIB
PEKANBARU (BabadNews) – Dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan dan konservasi satwa liar, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Riau menyumbangkan 7.000 bibit pohon pakan alami untuk gajah Sumatera melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Bantuan ini diberikan untuk mendukung Program Konservasi Gajah Sumatera di sekitar ruas Tol Pekanbaru-Dumai.
Kolaborasi ini melibatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Rimba Satwa Foundation, serta telah berjalan sejak tahun 2020. Berbagai langkah telah diambil sebelumnya, seperti pembangunan Menara Pantau dan Underpass Perlintasan Gajah (UPG), penggaraman lahan, dan pemasangan GPS Collar untuk memantau pergerakan gajah.
Penyerahan bibit dilakukan pada Kamis (21/11) di KM 6 Rangau Duri kepada Kelompok Tani Hutan Alam Pusaka Jaya di Dusun Bahorok, Desa Pinggir. Bibit yang diberikan terdiri dari beberapa jenis, seperti durian montong premium, rumput odot, dan jeruk nipis.
Masing-masing bibit memiliki fungsi khusus:
- Durian montong premium dan rumput odot: Sebagai pakan alami gajah sekaligus untuk pengkayaan habitat mereka.
- Jeruk nipis: Digunakan sebagai penghalang alami untuk mencegah gajah masuk ke pemukiman warga.
Sekretaris Kelompok Tani Hutan Alam Pusaka Jaya, Suparto, menyambut positif program ini dan menilai bahwa kontribusi ini sangat berarti bagi masyarakat Dusun Bahorok. Menurutnya, program ini tidak hanya membantu pelestarian lingkungan tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga harmoni dengan satwa liar.
“Dengan adanya program ini, kami berharap tercipta hubungan yang lebih baik antara manusia dan satwa liar, serta kelestarian habitat gajah Sumatera dapat terus terjaga,” ujar Suparto.
Selain penyediaan bibit pohon, program ini juga memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam mitigasi konflik manusia-gajah. Monitoring pertumbuhan tanaman pakan alami juga dilakukan secara rutin sebagai bagian dari evaluasi program.
Ke depan, bibit durian montong premium juga akan diberikan kepada masyarakat di sekitar KM 69-73 untuk dikembangkan sebagai sumber pendapatan baru. Langkah ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat sekitar sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Program ini menjadi solusi yang tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal melalui pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan,” tutup Suparto. ***
Sumber: Goriau.com
Komentar Anda :