Jumlah Korban Jiwa Akibat Banjir Bandang di Malaysia Meningkat
Senin, 02 Desember 2024 - 10:18:46 WIB
KUALA LUMPUR (BabadNews) - Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang di Malaysia meningkat menjadi empat orang, sementara angka pengungsi melonjak hingga 122.631 jiwa. Bencana ini kini tercatat lebih buruk dibandingkan banjir terparah yang terjadi pada 2014, ketika jumlah pengungsi mencapai 118 ribu orang.
“Lebih dari 122 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat hujan deras yang terus mengguyur sejumlah negara bagian di Malaysia,” demikian pernyataan resmi otoritas Malaysia seperti dikutip dari AFP, Minggu (1/12/2024).
Negeri Kelantan menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbanyak. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia, sekitar 77.200 orang mengungsi dari wilayah tersebut. Selain itu, empat korban jiwa tercatat berasal dari Kelantan, Terengganu, dan Sarawak.
Zamrah Majid, warga Pasir Puteh, Kelantan, mengungkapkan bahwa banjir di daerahnya telah berlangsung sejak Rabu (27/11/2024). Ia menyebutkan air tinggal sekitar dua inci (lima sentimeter) lagi akan memasuki rumahnya.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan bantuan, baik dari pemerintah maupun LSM. Untungnya, saya sudah memindahkan dua mobil ke tempat yang lebih tinggi sebelum air naik,” ujar Zamrah.
Warga Terisolasi dan Mengandalkan Bantuan LSM
Di wilayah yang sama, Muhammad Zulkarnain, warga Pasir Puteh lainnya, mengatakan bahwa daerah tempat tinggalnya sudah terisolasi akibat banjir. Namun, ia merasa beruntung karena sudah menerima bantuan dari beberapa lembaga sosial.
“Kami sudah mendapatkan pasokan makanan dari LSM, seperti biskuit, mi instan, dan telur. Tapi tentu saja situasi ini membuat kami khawatir,” kata Zulkarnain.
Banjir yang melanda beberapa negara bagian Malaysia disebabkan oleh hujan tanpa henti yang memicu banjir bandang dan meluasnya genangan air. Dengan jumlah pengungsi yang terus meningkat, bencana ini menjadi ujian besar bagi kemampuan pemerintah dan lembaga kemanusiaan dalam memberikan bantuan.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pasokan bantuan sampai ke semua wilayah terdampak. Namun, kebutuhan logistik yang besar dan akses yang sulit menjadi tantangan utama dalam penanganan bencana ini.
Malaysia kini menghadapi salah satu bencana banjir terburuk dalam sejarahnya, dengan dampak luas pada ribuan keluarga yang terpaksa mengungsi dan menanti bantuan untuk bertahan di tengah kondisi sulit. ***
Sumber: Goriau.com
Komentar Anda :