Harga Emas Dunia Alami Kenaikan Tipis, Didukung Oleh Pelemahan Dolar AS
Rabu, 04 Desember 2024 - 10:37:33 WIB
(BabadNews) - Harga emas dunia mengalami kenaikan tipis pada perdagangan, Selasa (3/12/2024), didukung oleh pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS). Namun, penguatan itu tertahan karena laporan pasar tenaga kerja AS yang solid. Para pelaku pasar kini mencermati data ekonomi tambahan yang dapat memberikan indikasi arah kebijakan suku bunga The Fed.
Mengutip CNBC International, Rabu (4/12/2024), harga emas spot tercatat naik 0,1% ke level US$ 2.643,9 per ons, setelah sempat melonjak hingga 0,7% di awal sesi sebelum rilis data lowongan kerja AS (JOLTS). Sementara itu, harga emas berjangka AS relatif stabil di angka US$ 2.665,8 per ons.
Analis komoditas TD Securities Daniel Ghali mengungkapkan, kenaikan harga emas dunia terpangkas setelah data menunjukkan pemulihan di pasar tenaga kerja AS.
"Data ini mengurangi kekhawatiran akan perlambatan signifikan di pasar tenaga kerja menjelang rilis laporan nonfarm payrolls pada Jumat mendatang," ujarnya.
Laporan tenaga kerja yang positif berpotensi membuat The Fed lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga. Investor kini menantikan laporan ketenagakerjaan dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan pada Rabu (4/12/2024), sebelum laporan payrolls diumumkan akhir pekan ini.
Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 69% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam lebih dari satu bulan, sementara dolar AS melemah 0,2%. Kondisi ini turut memberikan dorongan bagi harga emas.
Analis JPMorgan dan HSBC menyoroti peran emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik. Mereka mencatat bahwa ketegangan global yang meningkat serta berbagai konflik telah memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Di sisi lain, kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump diperkirakan dapat memperburuk risiko geopolitik, yang kemungkinan besar mendukung harga emas menuju 2025.
JPMorgan memproyeksikan harga emas dunia dapat naik mencapai US$ 3.000 per ons pada 2025, seiring dengan meningkatnya permintaan fisik dan stabilitas pasar yang lebih baik.
"Penurunan harga emas setelah pemilu lebih disebabkan oleh faktor teknis, bukan perubahan mendasar," ungkap JPMorgan dalam laporannya.
Selain harga emas dunia yang naik, harga perak spot naik 1,2% menjadi US$ 30,89 per ons, sementara platinum mencatat kenaikan 0,9% ke US$ 955,25 per ons. Kemudian, paladium mengalami penurunan 0,8% ke level US$ 973,50 per ons.
Sumber: Cakaplah.com
Komentar Anda :