PM Israel Netanyahu Dipanggil Pengadilan Terkait Tuduhan Kasus Korupsi
Rabu, 11 Desember 2024 - 09:04:11 WIB
(BabadNews) – PM Israel Benjamin Netanyahu dipanggil pengadilan sebagai saksi dalam persidangan kasus korupsi, pada Selasa (10/12/2024). Ini untuk pertama kalinya pemimpin Israel itu dipanggil pengadilan terkait tuduhan kasus korupsi.
Netanyahu, akan dimintai kesaksian pada Selasa malam dalam persidangan kasus korupsi yang telah berlangsung sejak 2020. Kasus ini menjadi sorotan karena memengaruhi stabilitas politik Israel di tengah konflik Timur Tengah.
Netanyahu didakwa memberikan keringanan regulasi senilai 1,8 miliar shekel (US$500 juta) kepada perusahaan Bezeq Telecom. Sebagai imbalannya, ia diduga meminta liputan positif dari situs berita yang dikelola oleh pemilik perusahaan telekomunikasi tersebut Shaul Elovitch.
Netanyahu dipanggil pengadilan terkait tuduhan kasus korupsinya yang meliputi penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Netanyahu dan istrinya diduga menerima hadiah gratifikasi senilai hampir 700.000 shekel (US$ 210.000) dalam bentuk sampanye dan cerutu. Sebagai gantinya, Netanyahu diduga memberikan dukungan bisnis kepada Arnon Milchan pebisnis Israel pemilik perusahaan film New Regency.
Netanyahu juga didakwa menegosiasikan kesepakatan dengan pemilik surat kabar Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes, untuk liputan positif dengan imbalan pengesahan undang-undang yang menghambat pertumbuhan pesaingnya.
Dakwaan penyuapan dapat membawa hukuman hingga 10 tahun penjara dan/atau denda. Tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan dapat dikenai hukuman hingga 3 tahun penjara.
Berdasarkan hukum Israel, Netanyahu tidak wajib mengundurkan diri dari jabatannya kecuali dinyatakan bersalah. Jika mengajukan banding, dia dapat tetap menjabat sebagai PM Israel selama proses banding berlangsung.
Sebelum perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, kasus korupsi Netanyahu ini memecah belah masyarakat Israel dan memicu protes besar terhadap perombakan sistem peradilan. Meskipun agenda reformasi sempat dihentikan akibat perang, retorika antiperadilan kembali muncul dalam beberapa minggu terakhir.
Serangan mendadak Hamas pada Oktober 2023 mengalihkan perhatian publik Israel dari kasus korupsi Netanyahu. Namun Netanyahu dipanggil pengadilan hari ini menjadi simbol penegakan peradilan, meski membuat perpecahan di masyarakat.
Sumber: Cakaplah.com
Komentar Anda :