www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Pemerintah Rencana Stop Impor Gula hingga Jagung, Ini Efeknya Bagi Lampung
Senin, 16 Desember 2024 - 15:12:06 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah akan menghentikan impor beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak mulai tahun depan.

Kebijakan ini diambil untuk mendukung program swasembada pangan yang ditargetkan tercapai paling lambat pada 2027.
“Kami meyakini swasembada pangan akan tercapai sebelum 2027, paling lama 2027,” ujar Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zuhas, dalam konferensi pers di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (9/12).
Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi Universitas Lampung (Unila), Yoke Muelgini, menilai bahwa penghentian impor akan memberikan dampak positif bagi Provinsi Lampung, yang merupakan salah satu daerah penghasil beras dan gula terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total luas panen padi di Lampung tahun 2024 mencapai 531,44 ribu hektare, dengan produksi mencapai 2,73 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Angka ini menunjukkan Lampung memiliki potensi besar untuk menopang kebutuhan pangan nasional.

Menurut Yoke, penghentian impor akan menyebabkan harga komoditas seperti beras, gula konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak meningkat, sehingga menguntungkan petani lokal.
“Selama ini, impor beras, gula, dan jagung justru menurunkan harga komoditas lokal tersebut. Jika impor di-stop, maka harga akan naik, yang tentunya mendorong petani untuk meningkatkan produksi,” jelas Yoke.

Ia optimistis jika kebijakan ini diterapkan konsisten selama lima tahun ke depan, Provinsi Lampung dapat menjadi salah satu pilar utama dalam pencapaian swasembada pangan nasional.
Informasi penting disajikan secara kronologis
“Ini adalah peluang emas bagi petani di Lampung untuk mengembangkan produksi mereka lebih maksimal. Namun, pemerintah harus memastikan dukungan dalam bentuk teknologi, infrastruktur pertanian, serta akses pasar agar petani benar-benar merasakan dampaknya,” tambah Yoke.

Penghentian impor ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri dan memperkuat sektor pertanian domestik.
"Dengan langkah ini, tidak hanya petani yang diuntungkan, tetapi juga perekonomian daerah yang diprediksi akan semakin berkembang melalui peningkatan produksi lokal," pungkasnya. (Cha/Ansa)

Sumber: KumparanNews.com




 
Berita Lainnya :
  • Roma Bangkit! Soule dan Pellegrini Bawa Giallorossi Kalahkan Rangers 2-0
  • Riau Hari Ini Cerah Berawan, Waspadai Hujan Ringan di Inhil dan Pelalawan
  • Modus Ganti Password, Rp1 Miliar Dana MBG Batujajar Diduga Digasak Penipu Online
  • Kaya Protein dan Kalsium, Tempe Efektif Cegah Osteoporosis
  • Efisiensi Layanan, PDAM Tirta Siak Siap Putus Sambungan Air Pelanggan Niaga Tak Terpakai
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers