www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
OJK Catat Piutang Pembiayaan Industri Pinjol Masyarakat Indonesia Capai Rp75,02 Triliun Per Oktober 2024
Selasa, 17 Desember 2024 - 08:33:42 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total outstanding (piutang) pembiayaan industri pinjaman online atau financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending capai Rp75,02 triliun per Oktober 2024. Utang pinjol masyarakat Indonesia ini tumbuh 29,23% year-on-year (yoy).

Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan dalam keterangannya di Jakarta, Senin, bahwa pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada September 2024 yang mencapai 33,73% yoy.

“Tingkat risiko kredit bermasalah (pinjaman online) secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga stabil di posisi 2,37%, turun dari September 2024 yang sebesar 2,38%,” ujarnya.

Sementara itu, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan meningkat 8,37% yoy pada Oktober 2024 menjadi Rp501,89 triliun.

Agusman menuturkan bahwa pencapaian tersebut didukung oleh pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 8,19% yoy, demikian dilansri Antara, Selasa (17/12/2024).

Dia juga menyampaikan bahwa profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga baik dengan rasio pembiayaan bermasalah bruto atau Non-Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,60% dan rasio pembiayaan bermasalah neto atau NPF nett sebesar 0,77%.

Kedua capaian rasio tersebut membaik dibandingkan September 2024 yang mencatatkan NPF gross 2,62% dan NPF nett 0,81%.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa rasio antara utang dan ekuitas atau gearing ratio perusahaan pembiayaan meningkat menjadi 2,34 kali per Oktober 2024, dibandingkan pada bulan sebelumnya yang hanya tercatat sebesar 2,33 kali.

Agusman juga menyatakan bahwa pihaknya mencatat pertumbuhan pembiayaan perusahaan modal ventura terkontraksi sebesar 5,6% yoy dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,32 triliun.

Pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan pada September 2024 yang terkontraksi 8,1% yoy dengan nilai pembiayaan Rp16,25 triliun.

“Dan untuk pembiayaan buy now pay later (BNPL), pertumbuhan pembiayaan meningkat sebesar 63,89% yoy atau menjadi Rp8,41 triliun dengan NPF gross sebesar 2,76%,” imbuhnya.

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Roma Bangkit! Soule dan Pellegrini Bawa Giallorossi Kalahkan Rangers 2-0
  • Riau Hari Ini Cerah Berawan, Waspadai Hujan Ringan di Inhil dan Pelalawan
  • Modus Ganti Password, Rp1 Miliar Dana MBG Batujajar Diduga Digasak Penipu Online
  • Kaya Protein dan Kalsium, Tempe Efektif Cegah Osteoporosis
  • Efisiensi Layanan, PDAM Tirta Siak Siap Putus Sambungan Air Pelanggan Niaga Tak Terpakai
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers