www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Ingatkan PSSI, Budi Setiawan: Jangan Sampai Ada Bom Waktu di Internal Timnas Indonesia
Selasa, 24 Desember 2024 - 10:42:12 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews)  - Football Institute memiliki catatan penting terkait seluruh Timnas Indonesia. Termasuk Timnas U 22 Indonesia yang mengalami kekalahan dari Filipina 0-1 dalam laga terakhir Grup B Piala AFF 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024) lalu.  

Di laga itu, kata Budi Setiawan selaku founder Football Institute, emosi pemain Garuda Muda tidak stabil. Terlihat Arhan Pratama dan Asnawi tempramen dan tidak mampu mengontrol emosi. Begitu juga dengan kapten Timnas Indonesia, Ferrari yang mendapat kartu merah karena menyikut pemain belakang Filipina.

"Emosi pemain yang meledak di lapangan ini tentu erat kaitannya dengan suasana kebersamaan di dalam tim. Artinya, Timnas Indonesia tidak ada dalam satu visi yang sama dalam menjaga stabilitas pemain dan suasana di ruang ganti," jelasnya.

Emosi pemain yang muncul di lapangan tersebut, kata Budi, cukup wajar karena menghadapi tekanan dalam pertandingan. Sayangnya, Shin Tae-yong (STY) selaku pelatih Kepala Timnas Indonesia tidak mampu membaca dan mengantisipasinya.

"Pelatih yang hebat itu bukan hanya mengerti strategi dan taktik namun juga mampu memenangkan hati pemain. Kemampuan STY dalam mengontrol emosi pemain tidak ada sama sekali," jelasnya.

Lebih jauh Budi Setiawan menyoroti tindakan STY yang kerap menyalahkan pemain secara terbuka di depan publik. Baik itu dalam sesi wawancara resmi baik sebelum atau setelah pertandingan.

Contohnya, STY menyalahkan Justin Hubner saat berlaga di Piala Asia U 23. Kemudian, Ragnar Oeratmangoen yang gagal mencetak gol dituding menjadi penyebab Timnas Indonesia kalah saat melawan Australia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Memang, kata Budi, STY pernah menyampaikan pujian terhadap Marselino Ferdinan setinggi langit karena mencetak dua gol kemenangan Indonesia atas Arab Saudi di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Bahkan, STY menyebut Marselino seperti pemain Korea Selatan yang memperkuat Tottenham Hotspur FC, Song Heung-min.

Pujian ini langsung berubah tatkala Marselino terkena kartu merah saat Timnas Indonesia imbang Laos dengan skor 3-3 di Piala AFF 2024. STY menyebut Marselino tampil buruk. Bahkan, STY dengan gampang menggantikan posisi Marselino yang sudah tampil baik dengan membuka peluang gol pada saat menghadapi Filipina.

"Mengganti Marcelino di babak kedua, padahal bermain baik dengan menciptakan 2 peluang yang nyaris menjadi gol. Itu tindakan buruk STY," ungkapnya.

Tindakan STY jika terus dibiarkan, kata Budi Setiawan, bisa menimbulkan mosi tidak percaya dari para pemain senior yang bermain di Eropa. Karena, pelatih yang tidak mampu memahami pemain dan strategi yang diterapkan tidak mampu meyakinkan pemain untuk lolos ke piala dunia.

"Benih-benih ketidakpercayaan itu kan sudah nampak sebelum Timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia 2026, kapten Timnas Indonesia Jay Idzes mengumpulkan pemain tanpa pelatih dan staff pelatih. Saya hanya mengingatkan PSSI jangan sampai ada bom waktu di internal timnas," ungkapnya.

"Ada perang ego dan kultural di dalam tim. Dimana STY lebih mengedepankan egonya. Misalnya dalam kasus Elkan Baggot, yang tidak pernah lagi membela Timnas. Mees Hilgers yang juga tidak dipanggil, Eliano Reijners yang tidak masuk line up dan tidak diberikan menit bermain," lanjutnya.

Terkait hal ini, Budi Setiawan meminta PSSI segera mitigasi (mengurangi dampak buruk) atas tindakan STY tersebut sehingga collateral damage (bertambah kerusakan) bisa dihentikan terhadap Timnas Indonesia.

"Kita harap evaluasi PSSI terhadap STY dilakukan dengan pertimbangan profesional, bukan karena faktor suka atau tidak suka , apalagi faktor tekanan publik yang pro STY," tegasnya.

Perlu menjadi catatan bahwa kegagalan di Piala AFF 2024 menyebabkan peringkat Indonesia yang sebelumnya ada di 124 turun ke 125 dunia setelah imbang lawan Laos. Posisi Indonesia semakin turun setelah kekalahan dari Filipina menjadi di 130 dunia. ***
Sumber: Goriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Antisipasi Musim Hujan, Polres Kuansing Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana
  • DPRD Pekanbaru Evaluasi Pengelolaan Parkir, PT Yabisa Setor Rp20 Juta per Hari
  • Solar Langka di Pekanbaru, Diduga Akibat Gangguan Distribusi Pertamina
  • MKD Putuskan Uya Kuya dan Adies Kadir Tak Bersalah, Sahroni dan Eko Patrio Disanksi
  • Gaji ASN Siak Belum Cair, Pemkab Sebut SIPD Kemendagri Sedang Maintenance
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers