Cuaca Ekstrem di Jalur Gaza Mengakibatkan 7 Bayi Meninggal, UNICEF Soroti Krisis Kemanusiaan
Kamis, 02 Januari 2025 - 11:58:15 WIB
HAMILTON, KANADA (BabadNews) - Sebanyak tujuh bayi dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca dingin yang ekstrem di Jalur Gaza pada akhir Desember. UNICEF menyatakan kematian tragis ini mencerminkan kondisi hidup yang semakin memburuk di wilayah tersebut.
"Sejak 23 Desember, tujuh bayi baru lahir dan bayi dilaporkan meninggal akibat cuaca dingin dan kurangnya tempat perlindungan yang memadai di Gaza. Ini adalah tragedi yang tidak dapat diterima," ujar Ricardo Pires, Manajer Komunikasi UNICEF, kepada Anadolu pada Selasa (31/12).
Menurut Pires, kematian bayi-bayi tersebut seharusnya dapat dicegah jika ada perlindungan yang lebih baik. Ia menyoroti bahaya seperti radang dingin dan hipotermia yang mengancam anak-anak kecil yang tinggal di tenda atau tempat penampungan darurat tanpa perlengkapan memadai.
"Bagi bayi baru lahir, balita, dan anak-anak yang secara medis rentan, risiko akibat cuaca dingin jauh lebih serius," tambahnya.
Kondisi Kemanusiaan Memburuk
Pires memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa dapat bertambah karena suhu yang terus menurun. Selain dampak langsung dari cuaca dingin, ia menyebutkan bahwa warga Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang lebih luas, termasuk kekurangan tempat berlindung, gizi buruk, dan layanan kesehatan yang tidak memadai.
UNICEF berkomitmen untuk terus menyalurkan bantuan darurat, termasuk pakaian musim dingin, selimut, dan perlengkapan penting lainnya, meskipun tantangan di lapangan masih besar. "Sayangnya, kapasitas lembaga kemanusiaan untuk memberikan bantuan dalam skala yang diperlukan sangat terbatas," ungkap Pires.
Blokade dan Kekerasan di Gaza
Krisis di Gaza diperburuk oleh blokade ketat yang diberlakukan Israel, meninggalkan 2,3 juta penduduk di ambang kelaparan. Militer Israel terus melancarkan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 45.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak konflik dengan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Meski Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera, serangan terus berlanjut. Israel juga menghadapi tuntutan di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida, sementara surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang di Gaza. (ant)
Sumber: Goriau.com
Komentar Anda :