www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Gas Rusia Lewat Ukraina Dihentikan, Babak Baru Geopolitik dan Energi Eropa Dimulai
Sabtu, 04 Januari 2025 - 10:51:46 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) – Penghentian pasokan gas Rusia melalui Ukraina mulai 1 Januari 2025 menjadi momen penting yang mengubah lanskap energi dan geopolitik Eropa. Langkah ini terjadi setelah perjanjian transit lima tahun antara Moskow dan Kiev berakhir tanpa perpanjangan.

Sebelumnya, perjanjian tersebut memungkinkan Rusia mengangkut 40 miliar meter kubik gas melalui Ukraina setiap tahun. Namun, Ukraina memutuskan untuk tidak memperpanjang kesepakatan, dengan alasan melindungi kepentingan keamanan nasionalnya.

Keputusan ini membawa dampak besar bagi Rusia, Ukraina, dan Uni Eropa. Rusia, yang selama beberapa dekade menjadi pemasok utama gas untuk Eropa, kehilangan jalur utama pengangkutan gasnya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut langkah ini sebagai kekalahan strategis bagi Moskow.

Di sisi lain, Uni Eropa menghadapi tantangan besar untuk memastikan pasokan energi yang stabil, terutama bagi negara-negara yang sebelumnya sangat bergantung pada gas Rusia seperti Slovakia, Austria, Italia, dan Republik Ceko.

Geopolitik dan Ekonomi yang Kompleks

Anggota Parlemen Eropa asal Slovakia, Lubos Blaha, menyatakan bahwa penghentian transit gas ini memberikan dampak besar bagi Uni Eropa. Ia menuduh Ukraina bersikap arogan dan tidak mempertimbangkan kepentingan ekonomi negara-negara tetangga.

Senada dengan itu, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menyebut kebijakan Eropa yang menjauhkan diri dari gas Rusia telah memperlambat pertumbuhan ekonomi blok tersebut. Orban menekankan pentingnya investasi dalam infrastruktur energi, seperti terminal gas alam cair (LNG), untuk mengurangi dampak lonjakan harga energi.

Bagi Ukraina, keputusan ini juga menimbulkan konsekuensi ekonomi. Hilangnya pendapatan dari biaya transit gas diperkirakan merugikan negara itu hingga ratusan juta dolar per tahun.

Diversifikasi Pasokan Energi Eropa

Untuk mengatasi ketergantungan pada gas Rusia, Uni Eropa telah mengintensifkan langkah diversifikasi pasokan energi. Peningkatan impor gas LNG dari Amerika Serikat dan Qatar serta pemanfaatan jalur pipa alternatif seperti TurkStream menjadi strategi utama.

Pada 2024, pasokan gas melalui jalur TurkStream meningkat 23 persen menjadi 16,7 miliar meter kubik, menegaskan pentingnya jalur ini bagi negara-negara Eropa Selatan dan Tenggara. Di sisi lain, investasi dalam energi terbarukan terus diperluas, dengan negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Belanda mempercepat transisi menuju energi bersih.

Kemenangan Strategis Ukraina dan Tantangan Masa Depan

Menteri Luar Negeri Polandia, Radek Sikorski, menyebut penghentian transit gas ini sebagai langkah strategis yang mempersempit kemampuan Rusia menggunakan gas sebagai alat tekanan geopolitik. Ia menganggap langkah ini sebagai kemenangan besar bagi Eropa Timur, seiring keberhasilan Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO setelah agresi Rusia terhadap Ukraina.

Namun, tantangan besar masih membayangi. Investasi dalam infrastruktur energi alternatif membutuhkan waktu dan biaya yang signifikan. Lonjakan harga energi juga membebani rumah tangga dan industri di Eropa, menambah tekanan pada ekonomi kawasan.

Penghentian transit gas Rusia melalui Ukraina menegaskan kompleksitas hubungan antara geopolitik dan energi. Peristiwa ini mendorong Uni Eropa untuk menata ulang strategi energinya, menyeimbangkan kebutuhan mendesak akan pasokan dengan ambisi jangka panjang menuju energi terbarukan.

Langkah ini sekaligus menjadi pengingat bahwa ketahanan energi adalah kunci bagi kedaulatan negara-negara di Eropa, yang harus berani melepaskan diri dari ketergantungan yang rentan terhadap tekanan geopolitik demi masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. (ant)

Sumber: Goriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Zohran Mamdani Ukir Sejarah, Jadi Wali Kota Muslim Pertama dan Termuda New York
  • Disdik Riau dan Baznas Bagikan Seragam Gratis bagi Puluhan Ribu Siswa Kelas X
  • Dampak Pembangunan PKS, Air Sungai Lanjung Siak Tercemar dan Anak SD Tak Bisa Sekolah
  • Mensos Gus Ipul: Lansia dan Disabilitas Bakal Terima Makan Bergizi Gratis Tahun Depan
  • 171 CPNS Kuansing Resmi Bertugas, Gaji Masih Menunggu Januari 2026
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers