(BabadNews)  - Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.190 per dolar AS pada Jumat (10/1) sore. Mata uang Garuda menguat 27 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp16.194 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,18 persen, baht Thailand melemah 0,04 persen, yuan China melemah 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,21 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,42 persen.

Dolar Singapura juga melemah 0,08 persen dan dolar Hong Kong terpantau menguat 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Senada, mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,05 persen, poundsterling Inggris melemah 0,14 persen, dan franc Swiss melemah 0,07 persen.

Dolar Australia melemah 0,11 persen, dan dolar Kanada juga melemah 0,09 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat didukung oleh kekhawatiran investor akan data nonpertanian AS yang dinilai akan lebih lemah dari perkiraan sehingga rupiah dan mata uang negara lain menguat tipis terhadap dolar AS.

Data tersebut kata Ibrahim akan menjadi salah satu pertimbangan The Fed untuk menentukan kebijakan suku bunga nya.

"Tren ini memberi Fed lebih banyak ruang untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga di masa mendatang," jelasnya dalam riset hariannya.

Ibrahim memperkirakan untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp16.130- Rp16.200


Sumber: Riaumandiri.com