www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Petani Kelapa di Inhil Akhirnya Bernafas Lega Setelah Harga Kelapa Alami Lonjakan Signifikan
Selasa, 21 Januari 2025 - 15:28:53 WIB
TERKAIT:
   
 

TEMBILAHAN (BabadNews) – Petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir akhirnya dapat bernafas lega setelah harga kelapa mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai Rp7 ribu per kilogram pada awal 2025.

Kenaikan ini menjadi angin segar bagi petani setelah bertahun-tahun menghadapi harga rendah yang sempat menyentuh Rp2 ribu per kilogram pada kuartal pertama hingga ketiga tahun 2024. Tren kenaikan harga mulai terlihat pada kuartal keempat 2024 dan terus berlanjut hingga kini.

AM (46), seorang petani kelapa yang telah berkebun selama 30 tahun, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini menjadi momentum penting bagi dirinya dan keluarga untuk melunasi utang yang menumpuk akibat rendahnya harga kelapa selama beberapa dekade.

"Ini kesempatan untuk melunasi hutang dulu, Alhamdulillah bisa diangsur meskipun belum semuanya," ujar AM kepada GoRiau.com, Selasa (20/1/2025).

Selain untuk membayar utang, AM juga berencana mengalokasikan sebagian hasil panennya untuk memperbaiki kebun yang telah lama rusak akibat rendaman air pasang.

"Inilah saatnya untuk memperbaiki kebun, kalau tak diperbaiki, kebun bisa tambah hancur," tambahnya.

Senada dengan AM, Kinda, petani di Kecamatan Enok, juga merasakan manfaat dari kenaikan harga ini. Namun, ia mengungkapkan bahwa produktivitas panen saat ini masih rendah akibat kerusakan lahan yang semakin parah.

"Buahnya tak banyak lagi, soalnya kebun tenggelam. Air pasang sekarang tinggi, air masuk ke lahan kami," cetusnya.

Masalah klasik ini telah berlangsung selama puluhan tahun, di mana tingginya muka air menyebabkan lahan perkebunan terendam dan menghambat produktivitas kelapa. Akibatnya, para petani di Indragiri Hilir harus mencari solusi secara mandiri maupun swadaya untuk memperbaiki kebun mereka yang terdampak banjir pasang surut.

Meskipun harga kelapa saat ini sedang menguntungkan, perbaikan infrastruktur pertanian dan sistem pengairan tetap menjadi kebutuhan mendesak bagi petani agar mereka dapat meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan. ***

Sumber: Goriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Antisipasi Musim Hujan, Polres Kuansing Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana
  • DPRD Pekanbaru Evaluasi Pengelolaan Parkir, PT Yabisa Setor Rp20 Juta per Hari
  • Solar Langka di Pekanbaru, Diduga Akibat Gangguan Distribusi Pertamina
  • MKD Putuskan Uya Kuya dan Adies Kadir Tak Bersalah, Sahroni dan Eko Patrio Disanksi
  • Gaji ASN Siak Belum Cair, Pemkab Sebut SIPD Kemendagri Sedang Maintenance
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers