www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Tampilkan Data Hoaks, Google Harus Tanggung Jawab!
Minggu, 02 Februari 2025 - 14:14:33 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Direktur Eksekutif Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha mendesak Google bertanggung jawab karena menampilkan data hoaks terkait nilai tukar rupiah hari ini jadi Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dia mengaku, informasi pengukuran Google selama ini selalu dijadikan patokan hampir semua orang di semua negara. Jika informasi yang diberikan salah, dapat membuat orang bingung dan menimbulkan keresahan, bahkan kegaduhan.

"Google juga harus bertanggung jawab karena dalam hal ini ikut menyebarkan berita hoaks tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang salah," ujarnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).

Sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google tercatat Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah ini berbanding terbalik pada saat perdagangan, Jumat (31/1/2025) yang melemah 40 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 16.297 per dolar AS.

"Terlalu lama respons perbaikannya. Padahal info yang salah ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu," tambah Pratama.

Pratama menduga ada empat kemungkinan yang menyebabkan Google eror. Pertama karena kesalahan teknis.

"Platform penyedia informasi nilai tukar, seperti Google, mungkin mengalami bug atau kesalahan teknis dalam sistemnya yang menyebabkan nilai tukar ditampilkan secara tidak akurat," ujarnya.

Kedua, menurut Pratama, sumber data yang berbeda. Google kemungkinan mengambil data dari sumber atau penyedia informasi nilai tukar mata uang yang berbeda.

Ketiga, typo atau kesalahan input yang mengakibatkan Google eror. "Data bisa jadi salah input atau terjadi kesalahan manusia dalam memasukkan angka di sistem, yang mengakibatkan informasi yang salah pada pengguna," ungkapnya.

Keempat, peretasan yang menyebabkan manipulasi atau penyalahgunaan sistem. Dalam praktiknya, Google jarang berhasil di-hack.

"Mungkin saja ada upaya peretasan manipulasi atau penyalahgunaan sistem oleh pihak tertentu yang menyebabkan nilai tukar tidak akurat," katanya.

Sumber:Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Riau Kembali Diselimuti 40 Titik Panas, Siak Jadi Pusat Terbanyak
  • Rohul Bahas Ranperda untuk Wujudkan Produk Hukum yang Berkualitas
  • Atasi Keterbatasan Armada, Bengkalis Usulkan KMP Berembang untuk Rute RoRo
  • Zohran Mamdani Ukir Sejarah, Jadi Wali Kota Muslim Pertama dan Termuda New York
  • Disdik Riau dan Baznas Bagikan Seragam Gratis bagi Puluhan Ribu Siswa Kelas X
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers