Akhirnya, Warga Gaza Sambut Tahun Ajaran Baru Pasca Gencatan Senjata
Selasa, 25 Februari 2025 - 10:31:03 WIB
GAZA CITY (BabadNews) – Warga Jalur Gaza akhirnya menyambut tahun ajaran baru setelah gencatan senjata yang diberlakukan pada Januari 2025 menghentikan sementara agresi Israel yang berlangsung selama 16 bulan sejak Oktober 2023. Otoritas pendidikan setempat menyatakan bahwa kegiatan belajar-mengajar kembali dilakukan meskipun di tengah keterbatasan.
Dalam pernyataan Kementerian Pendidikan di Gaza, Minggu (23/2/2025), siswa-siswa akan kembali bersekolah di gedung yang masih utuh dan telah direnovasi, serta di sekolah alternatif dan titik-titik pendidikan yang tersedia di berbagai daerah. Untuk siswa yang belum dapat mengikuti pembelajaran di sekolah, kementerian juga mengupayakan pengadaan kelas daring guna memastikan keberlanjutan pendidikan mereka.
Meski demikian, kementerian mengakui bahwa tahun ajaran baru ini dimulai di tengah kehancuran besar dan kekurangan sumber daya yang sangat parah. Oleh karena itu, kementerian mendesak organisasi hak asasi manusia untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang dapat menunjang aktivitas pendidikan di Gaza.
Berdasarkan data otoritas Palestina, sekitar 85 persen sekolah di Gaza tidak dapat beroperasi akibat hancur dibombardir oleh Israel. Kantor Humas Pemerintah Gaza melaporkan bahwa setidaknya 12.800 siswa serta 800 guru dan staf sekolah tewas akibat agresi yang terjadi sejak Oktober 2023 hingga gencatan senjata diberlakukan. Selain itu, sebanyak 1.166 fasilitas pendidikan hancur, dengan total kerugian di sektor pendidikan diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS.
Gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 19 Januari 2025 menghentikan sementara serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.300 orang, mayoritas di antaranya wanita dan anak-anak. Serangan tersebut juga menyebabkan kehancuran luas di wilayah Jalur Gaza.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024 telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya terhadap Jalur Gaza. (ant)
Sumber: Goriau.com
Komentar Anda :