Wabah Penyakit Misterius di Kongo, Disebut Bermula dari Anak Kecil Makan Bangkai Kelelawar
  Rabu, 26 Februari 2025 - 15:49:13 WIB
 
  
  
    
      
(BabadNews)  - Penyakit misterius melanda Republik Demokratik Kongo (RDK). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 50 orang meninggal sejak pertengahan Januari.
Dilansir People, pada Januari 2025, sebuah penyakit yang tidak teridentifikasi muncul di Republik Demokratik Kongo (RDC), menyebabkan 431 kasus dan 53 kematian.
Gejalanya termasuk demam, sakit kepala, menggigil, batuk, diare, dan kekakuan leher, dengan beberapa kasus berkembang menjadi gejala perdarahan parah.
Tes untuk virus Ebola dan Marburg menunjukkan hasil negatif, yang mendorong penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi patogen tersebut.
Menurut kantor WHO di Afrika, pejabat kesehatan setempat pertama kali melaporkan kasus penyakit tersebut terjadi di Desa Boloko, barat laut Kongo. 
Bermula dari tiga anak kecil berusia di bawah lima tahun yang meninggal antara 10 hingga 13 Januari. 
Laporan-laporan menyebutkan anak-anak tersebut memakan bangkai kelelawar sebelum mengalami gejala awal seperti demam, sakit kepala, diare, dan kelelahan.
Gejala itu kemudian berkembang lebih parah seperti muntah darah.
Mereka meninggal 48 jam setelah mengalami gejala tersebut.
"Itulah yang benar-benar mengkhawatirkan," kata Serge Ngalebato, direktur medis Rumah Sakit Bikoro di DRC, kepada Associated Press, mengacu pada seberapa cepat korban meninggal.
Dalam beberapa hari berikutnya kasus tambahan bermunculan, lalu menyebar ke desa terdekat, Danda. 
Tingkat kematian kasus sedikit di atas 12,3 persen, dengan hampir setengah dari kematian terjadi dalam waktu 48 jam setelah gejala muncul.
Menurut kantor WHO di Afrika, tingkat kematian sekitar 10 kali lebih tinggi daripada saat Covid pertama kali menyebar.
Namun, laporan WHO mencatat bagaimana penularan penyakit ini masih belum jelas. 
Belum ada indikasi yang pasti mengenai penyebaran penyakit antara dua lokasi wabah, dengan Boloko dan Danda berada dalam satu zona, sementara Bomate di zona lain.
Artinya, kemungkinan kedua wabah ini disebabkan penyakit yang berbeda.
(*)
Sumber: Tribunpekanbaru.com
	
    
    
	
	
Komentar Anda :