Tanda Kolesterol Tinggi di Kaki yang Sering Tak Disadari
Kamis, 20 Maret 2025 - 09:42:26 WIB
(BabadNews) - Tanda kolesterol tinggi di kaki sering kali luput dari perhatian, padahal kondisi ini bisa menjadi peringatan awal masalah kesehatan serius.
Kolesterol tinggi dikenal sebagai "silent killer" karena tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas, namun dapat meningkatkan risiko strok dan penyakit jantung.
Kolesterol sebenarnya memiliki peran penting dalam tubuh, tetapi kelebihan kolesterol jahat dapat menyebabkan aterosklerosis atau pengerasan arteri. Kondisi ini bisa menghambat aliran darah, terutama ke bagian tubuh yang jauh dari jantung, seperti kaki.
Menurut laporan BBC, Selasa (18/3/2025), salah satu tanda kolesterol tinggi di kaki adalah tendon yang membengkak (tendon xanthomata). Tanda itu akan terlihat seperti sebuah benjolan yang muncul di sekitar sendi, terutama tendon Achilles.
Selain itu, gejala lain yang bisa muncul meliputi nyeri atau kram di kaki, terutama saat berjalan. Begitu juga dengan kulit kaki yang berubah warna atau terasa lebih dingin serta luka yang sulit sembuh di kaki atau jari kaki.
“Gejala-gejala ini terjadi karena aliran darah yang terbatas akibat penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi penyakit arteri perifer (PAD), yang meningkatkan risiko serangan jantung dan strok,” tulis BBC.
Menjaga kadar kolesterol tetap normal sangat penting untuk mencegah komplikasi. NHS merekomendasikan beberapa langkah yang bisa membantu misalnya mengurangi konsumsi lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak sehat, seperti yang terdapat pada ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Rutin berolahraga untuk membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Termasuk juga mengontrol berat badan dan menjaga pola makan yang seimbang.
Selain itu masyarakat diharapkan mau memeriksa darah secara berkala. Hal itu penting untuk mengetahui kadar kolesterol. Terakhir, jika Anda mengalami tanda kolesterol tinggi di kaki atau memiliki faktor risiko seperti obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber: Cakaplah.com
Komentar Anda :