Uang Rp 100 Juta yang Disepakati tak Kunjung Tiba Keluarga Mempelai Wanita Rusak Rumah Mempelai Pria
  Rabu, 09 April 2025 - 10:54:00 WIB
 
  
  
    
      
BabadNews  - Beginilah adat yang berlaku. Tentu saja masing-masing daerah punya ketegasan terkait dengan adat yang harus dijalankan.
Nah, baru-baru ini telah terjadi kesalahpahaman hingga berbuntut pengrusakan sebuah rumah yang tak lain rumah mempelai pria.
Kejadiannya di di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Seratusan orang yang merupakan keluarga dari pihak mempelai perempuan mengamuk.
Baca juga: Abang Lupa Tutup Pintu, Pulang-pulang Adik Marah, Abang Emosi Ambil Parang lalu Membacok, Adik Tewas
Mereka merusak rumah calon mempelai pria gara-gara masalah uang Rp 100 juta yang tak kunjung diserahkan oleh mempelai pria.
Namun, siapa yang menyangka jika mempelai pria tengah mengusahana uang tersebut dan hendak mengantarkannya di hari yang sama sebelum terlambat karena rumahnya lebih dulu dihancurkan massa.
Aapa yang sebenarnya terjadi ? Berikut ini Cerita Lengkapnya
Ya, sebuah rumah di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan mengalami penyerangan oleh sekitar 100 orang pada Sabtu (5/4/2025).
Penyerangan ini dipicu oleh ketidakpuasan pihak mempelai perempuan yang merasa dibohongi terkait uang panai yang tidak kunjung dibawa.
Komunikasi yang Terputus
Kepala Desa Turatea, Supandi, menjelaskan insiden ini terjadi akibat miskomunikasi antara kedua belah pihak.
Miko, anak tiri pemilik rumah, Feri Dg Situju, sedang berada di Makassar untuk mencari tambahan uang panai yang disepakati sebesar Rp100 juta.
"Terjadi kesalahpahaman dari pihak perempuan karena dia menganggap dibohongi sehingga dia menurunkan masa untuk mengamuk," kata Supandi kepada Tribun-Timur.com, Senin (7/4/2025).
Sebelum penyerangan, pihak mempelai perempuan sempat berkoordinasi dengan Supandi, namun karena situasi yang mendesak, mereka tidak dapat mengantisipasi kedatangan massa.
"Dia (pihak perempuan) sempat datang tapi agak telat sekali karena dia ke rumah sekitar 20 menit tapi massa ternyata sudah ada di dekat lokasi, jedanya sempit sekali jadi kami tidak sempat mengantisipasi, kewalahan berpikir," tambahnya.
Uang panai itu sejatinya dibawa pada hari yang sama atau sebelum kejadian pengrusakan rumah.
Dimana uang panai yang disepakati senilai Rp100 juta tak kunjung dibawa Miko kepada calon istrinya, Putri.
"Sudah disepakati untuk bawa uang panai atau uang belanja Rp100 juta, yang lain ada beras dan emas cuma secara detail jumlahnya saya tidak tahu," pungkasnya.
Akibat dari penyerangan tersebut, rumah Feri Dg Situju mengalami kerusakan parah.
Massa yang datang menggunakan mobil dan sepeda motor ini merusak berbagai bagian rumah.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat suasana chaos dengan suara teriakan dari pihak perempuan yang marah.
"Rumahnya sudah hancur, telepon saja keluargamu," teriak seorang wanita dalam video tersebut
Kata Polisi
Kapolsek Tamalatea, Iptu Suardi, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan orang tua Miko telah melaporkan insiden perusakan ke Mapolsek Tamalatea.
Insiden penyerangan rumah ini terjadi pada pukul 21.30 Wita.
"Menurut perempuan memang begitu (gegara uang panai) kemarin jadwalnya tapi (pihak laki-laki) tidak datang," ujar Iptu Suardi via telepon, Minggu (6/4/2025).
Tentu saja ini jadi pelajaran bagi kita semua. Bagaimana harusnya melakukan komunikasi yang baik untuk menghindari hal yang buruk. (*)
Sumber: Tribunpekanbaru.com
	
    
    
	
	
Komentar Anda :