www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Hampir 2.000 CPNS Mundur Usai Lulus Seleksi, Kemendiktisaintek Catat Jumlah Tertinggi
Rabu, 23 April 2025 - 16:00:40 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) – Sebanyak 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dinyatakan lulus dalam seleksi tahun 2024 memilih mengundurkan diri. Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, dalam rapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (22/4/2025).

Dari jumlah tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mencatat angka pengunduran diri tertinggi, yaitu sebanyak 640 orang. Disusul oleh Kementerian Kesehatan dengan 575 orang, Kementerian Komunikasi dan Digital 154 orang, Badan Pengawas Pemilu 131 orang, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 121 orang.

"Yang paling banyak mengundurkan diri justru dari hasil optimalisasi. Ini merupakan skema untuk mengisi formasi kosong yang tidak terisi dalam seleksi utama," jelas Zudan.

Banyak CPNS Tolak Penempatan di Formasi Alternatif

Zudan menerangkan, optimalisasi dilakukan untuk menghindari terjadinya kekosongan besar dalam formasi yang tersedia. Namun, banyak peserta tidak bersedia menerima penempatan alternatif yang ditawarkan.

Ia memberi contoh seorang pelamar yang mendaftar sebagai dosen di Universitas A dan tidak lolos karena berada di peringkat ketiga dari dua formasi yang tersedia. Melalui skema optimalisasi, peserta itu kemudian dialihkan ke Universitas B yang memiliki formasi serupa tapi tanpa pelamar. Namun, tidak semua pelamar bersedia menerima relokasi semacam ini.

"Konsep optimalisasi adalah mengisi formasi kosong dari peserta yang sebelumnya tidak lolos di pilihan awal. Tapi faktanya, tidak semua bersedia dipindahkan," ujar Zudan.

16.000 Formasi Terisi, Tapi Ribuan Ditolak

BKN mencatat sekitar 16.000 formasi berhasil diisi melalui skema optimalisasi ini. Sayangnya, tidak sedikit peserta yang akhirnya memilih mengundurkan diri, baik karena lokasi penempatan yang jauh, ketidaksesuaian dengan preferensi pribadi, maupun pertimbangan lainnya.

Zudan menekankan, pemerintah perlu menyempurnakan sistem rekrutmen agar formasi yang disediakan dapat lebih disesuaikan dengan preferensi pelamar dan kebutuhan daerah. ***

Sumber: Goriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Topan Kalmaegi Terjang Filipina, 140 Orang Tewas dan Ratusan Hilang
  • Satgas Migas dan PHR Sinergi Amankan Aset Negara di Blok Rokan
  • Lima Pengedar Sabu Ditangkap di Pelalawan, Polisi Ungkap Dua Jaringan Sekaligus
  • DPRD Pekanbaru Dukung Seleksi Terbuka Camat dan Lurah, Ingatkan Transparansi Hasil
  • Pemerintah Siapkan Program Pembagian Tanah untuk Keluarga Miskin Ekstrem
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers