www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Banyak Siswa Menyontek, Kemendikdasmen Siap Ubah Arah Pendidikan
Jumat, 25 April 2025 - 11:45:10 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan komitmen pemerintah untuk mengubah orientasi pendidikan nasional menyusul masih maraknya praktik menyontek di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang menunjukkan bahwa budaya menyontek masih mengakar kuat di institusi pendidikan.

Fokus Baru: Nilai dan Karakter

Mu’ti menyoroti bahwa orientasi pendidikan yang terlalu menekankan nilai dan skor akademik telah memicu perilaku tidak jujur. Untuk itu, Kemendikdasmen akan mengarahkan pendidikan ke penguatan nilai dan pembentukan karakter.

“Kami akan memperbaiki sistem dan pendekatan pembelajaran, serta mengubah orientasi pendidikan yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pada pembentukan nilai,” kata Mu’ti, Kamis (24/4/2025).

Guru Jadi Ujung Tombak

Perubahan itu telah mulai diterapkan dalam pelatihan guru. Pendekatan baru akan menekankan pada pendidikan karakter serta penguatan peran guru dalam bimbingan konseling. “Aspek nilai dan bimbingan konseling sudah kami masukkan ke pelatihan guru,” ujarnya.

Terapkan Konsep Deep Learning

Mu’ti juga memperkenalkan pendekatan deep learning yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026. Konsep ini menekankan pada proses pemaknaan atas materi pelajaran, bukan sekadar penghafalan.

“Pembelajaran tidak boleh hanya menjadi proses transfer pengetahuan. Siswa harus memahami, menghayati, dan menerapkan apa yang dipelajari,” ujarnya.

Angka Menyontek dan Plagiarisme Tinggi

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menyampaikan bahwa 78 persen sekolah dan 98 persen kampus masih ditemukan praktik menyontek. Bahkan, plagiarisme tercatat di 43 persen perguruan tinggi dan 6 persen sekolah.

Tak hanya itu, 96 persen kampus dan 64 persen sekolah masih mencatat ketidakhadiran dosen atau guru tanpa alasan jelas. “Ketidakdisiplinan akademik ini memperparah rendahnya integritas pendidikan,” ujar Wawan.

SPI Pendidikan di Angka 69,50

Hasil keseluruhan Survei Penilaian Integritas 2024 menunjukkan skor nasional pendidikan hanya mencapai 69,50. Angka ini menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan Indonesia untuk segera berbenah dalam membangun sistem yang jujur dan berintegritas. ***

Sumber: Goriau.com





 
Berita Lainnya :
  • Topan Kalmaegi Terjang Filipina, 140 Orang Tewas dan Ratusan Hilang
  • Satgas Migas dan PHR Sinergi Amankan Aset Negara di Blok Rokan
  • Lima Pengedar Sabu Ditangkap di Pelalawan, Polisi Ungkap Dua Jaringan Sekaligus
  • DPRD Pekanbaru Dukung Seleksi Terbuka Camat dan Lurah, Ingatkan Transparansi Hasil
  • Pemerintah Siapkan Program Pembagian Tanah untuk Keluarga Miskin Ekstrem
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai Bangun Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers