PEKANBARU (BabadNews) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa Provinsi Riau menjadi daerah pertama di Indonesia yang menetapkan status darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini.

Pernyataan ini disampaikan saat Suharyanto mengumumkan enam provinsi prioritas dalam penanganan karhutla tahun 2025, yakni Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Menurutnya, tiga provinsi di Sumatera, yaitu Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau menjadi fokus utama, sementara dari wilayah Kalimantan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan juga termasuk dalam daftar penanganan intensif.

"Kalimantan Timur juga akan mendapat penanganan khusus karena memiliki tantangan tersendiri," ujar Letjen TNI Suharyanto.

Hingga akhir April ini, baru Riau yang telah menetapkan status darurat karhutla. Sementara itu, provinsi lainnya masih fokus menangani banjir yang masih melanda beberapa wilayah.

Untuk mendukung langkah Riau, BNPB telah menyiapkan 23 jenis perlengkapan yang akan disalurkan sesuai arahan Gubernur Riau, berdasarkan daerah yang paling membutuhkan, terutama yang memiliki banyak titik api.

"Penanganan di provinsi lain akan menyusul, dan pada awal Mei ini kami berharap langkah-langkah penanganan dapat dilakukan secara serentak," kata Suharyanto.

Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam mencegah karhutla, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) dijadwalkan akan menjadi inspektur upacara dalam kegiatan penanganan karhutla di Kalimantan Selatan pada awal Mei mendatang.

Upaya ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam mencegah dan menangani bencana karhutla yang berdampak pada lingkungan, kesehatan, serta kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Sumber: Cakaplah.com